Baru Dibuka saat Rezim Taliban Berkuasa, Bank di Afganistan Diserbu Nasabah

- 26 Agustus 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi uang tunai
Ilustrasi uang tunai /Pexels/

Baca Juga: Lonjakan COVID varian Delta di China Berhasil Disingkirkan dalam Waktu 35 Hari

Abdul berkata mengatakan, ia tidak tahu apakah akan ada lagi militer atau seperti apa pemerintah, bagaimana mereka yakin pemerintah akan membayar mereka.

Sedangkan, warga Afganistan lainnya, Wafiullah mengaku bekerja selama beberapa tahun di Kementerian Kontra Narkoba, yang akhirnya dilebur menjadi Kementerian Dalam Negeri. Dia menyebut, telah menghabiskan empat jam dalam antrean untuk menarik uang setara Rp25 juta yang terdapat di rekeningnya. 

Meski ada delapan orang di rumahnya, dia mengaku beruntung karena bisa memiliki uang tunai sekitar tiga bulan. Tetapi seperti banyak orang lain yang mengantre, dia tidak dapat memastikan bahwa dia akan memiliki pekerjaan di masa depan, dia juga tidak memiliki keyakinan bahwa bank akan dapat mengikuti arus orang yang ingin menarik uang mereka sebanyak mungkin. .

Pada hari yang sama, bank-bank dibuka kembali, dan Bank Dunia mengumumkan bahwa mereka juga akan bergabung dengan IMF dan Amerika Serikat dalam memotong bantuan kepada negara yang dipimpin Taliban saat ini.

Baca Juga: Pasukan Israel Bunuh Remaja Palestina di Tepi Barat

Penasihat ekonomi dan pebisnis di Afganistan mengatakan, bahwa semua pembatalan dan sanksi ini akan membuat situasi keuangan tidak dapat dipertahankan bagi Taliban dan bahwa mereka harus menemukan cara untuk mendapatkan kepercayaan dan memasuki kembali pasar global.

Stres karena tidak tahu berapa lama uang itu akan bertahan, ditambah dengan berjam-jam menunggu akhirnya berdampak pada orang banyak yang menunggu di luar Bank Kabul Baru di lingkungan kota Shahr-e-Naw.

Setelah sekian lama mengantri di jalan, massa mulai memecahkan kaca jendela di depan koridor yang menuju ke bagian dalam bank itu sendiri. Saat kaca pecah, kerumunan mulai bersorak dan berteriak, sementara yang lain mengambil kebingungan sebagai kesempatan untuk mencoba dan melompati garis serta menyebabkan perkelahian.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x