China Peringatkan Australia Jangan Ikut Campur di Laut China Selatan

- 18 September 2021, 11:36 WIB
Presiden Republik Rakyat China, Xi Jinping
Presiden Republik Rakyat China, Xi Jinping /Antara/

Morrison mengatakan aliansi pertahanan baru, yang disiapkan dalam 18 bulan diskusi dengan AS dan Inggris, akan bersifat permanen.

“Ini melibatkan komitmen yang sangat signifikan tidak hanya hari ini tetapi selamanya. Itu sebabnya saya menyebutnya sebagai kemitraan selamanya. Ini adalah salah satu yang akan melihat Australia tetap aman dan aman di masa depan,” katanya.

Pengeluaran pertahanan Australia akan meningkat, kata Morrison, karena aliansi baru ini juga membutuhkan investasi yang lebih besar dalam kemampuan siber, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan kemampuan bawah laut.

Morrison mengatakan kepada media Australia bahwa aliansi pertahanan telah diterima dengan baik dalam diskusinya sejauh ini dengan para pemimpin di Jepang, India, Singapura, Selandia Baru, Fiji, dan Papua Nugini.

Pemerintah Indonesia mengatakan telah memperhatikan kesepakatan tersebut dengan hati-hati.

“Indonesia sangat prihatin atas berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan di kawasan ini,” tambah kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

Berbicara selama kunjungan ke Washington untuk pembicaraan dengan rekan-rekannya dari AS, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton bahkan lebih meremehkan reaksi beberapa pejabat China dan media yang didukung pemerintah terhadap kesepakatan itu, menggambarkannya sebagai "kontraproduktif dan tidak dewasa dan terus terang memalukan.

Baca Juga: Memanas, 19 Pesawat Militer China Terlacak Memasuki Wilayah Taiwan

Dutton mengatakan Australia bersedia menampung lebih banyak Marinir AS secara bergilir melalui kota utara Darwin dan ingin melihat kemampuan udara ditingkatkan.***

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah