Network
WARTA PONTIANAK - Seorang gadis berusia 11 tahun berpura-pura mati ketika seorang mantan Marinir membunuh empat anggota keluarganya dalam pembantaian yang mengejutkan.
Gadis itu dilaporkan memberi tahu kerabatnya bahwa dia berpura-pura mati dan berdoa setelah dia ditembak oleh pelaku yang masuk ke rumah keluarganya dan menembak korbannya.
Gadis itu sekarang dalam kondisi stabil di rumah sakit setelah dilaporkan ditembak 11 kali. Halaman GoFundMe telah disiapkan untuk mengumpulkan dana untuknya dan pemakaman mereka yang tewas dalam serangan itu.
Baca Juga: Bayi Perempuan Korban Penculikan untuk Tumbal Roh Hutan Berhasil Ditemukan di Gua
Dikabarkan saat ini gadis itu masih dalam rasa sakit yang luar biasa. Ada 11 luka tembak yang dikonfirmasi sebagian besar di bawah pinggang dan patah kaki. Dia juga memiliki beberapa kerusakan pada jari kelingking dan jempol kakinya. Bahkan melalui tragedi ini, Entah bagaimana gadis kecil ini masih bisa tersenyum.
"Dia menemukan dirinya mempertanyakan apa yang terjadi di kali. Dia juga menemukan dirinya hancur pada kenyataan bahwa ayahnya pergi. Dia tidak mengerti bagaimana semua ini bisa terjadi atau bahkan mengapa itu terjadi dan saya tidak yakin apa pun. kita akan pernah tahu jawabannya.
Dalam pernyataan tertulis yang dilihat oleh The Washington Post, Riley dikatakan telah memberi tahu polisi bahwa dia "orang sakit" dan mengakui kejahatannya.
Polisi mengatakan Riley tidak memiliki hubungan dengan keluarga dan pertama kali melakukan kontak dengan Tuan Gleason pada Sabtu malam dengan berhenti di luar rumahnya dan mengatakan kepadanya bahwa Tuhan telah menyuruhnya untuk berhenti karena putri Tuan Gleason, Amber, akan bunuh diri.
Baca Juga: FBI Rilis Video Tersangka yang Menempatkan Bom Pipa sebelum Kerusuhan 6 Januari
