Penelitian Beberkan Paus dan Lumba-lumba di Perairan Amerika Kehilangan Habitatnya akibat Perubahan Iklim

- 11 Oktober 2023, 10:30 WIB
Ikan paus kehilangan makanan dan habitat akibat perubahan iklim
Ikan paus kehilangan makanan dan habitat akibat perubahan iklim /freepik - @rawpixel.com/

“Hal ini tidak hanya berdampak pada paus sikat Atlantik Utara atau lumba-lumba hidung botol. Hal ini berdampak pada sebagian besar saham di Amerika Serikat, dan tidak hanya di Laut Karibia atau Teluk Maine,” kata Ganley, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi distribusi dan perilaku mamalia laut, menurut penelitian tersebut.

Paus seperti paus sikat, yang melakukan perjalanan ke utara setiap tahun dari perairan Georgia dan Florida, bermigrasi ratusan mil setiap tahunnya untuk berkembang biak dan mencari makan. Banyak juga yang bermigrasi melintasi batas internasional, sehingga memerlukan kerja sama baru antar negara. Hal ini juga berlaku pada anjing laut dengan populasi besar di AS dan Kanada, seperti anjing laut abu-abu, kata studi tersebut.

Pemerintah federal telah mencoba berbagai metode dalam beberapa tahun terakhir untuk mencoba melindungi penurunan spesies paus, termasuk menerapkan pembatasan baru pada penangkapan ikan komersial dan pembatasan kecepatan kapal baru . Paus rentan terhadap keterikatan alat penangkapan ikan dan tabrakan dengan kapal besar, dan para ilmuwan mengatakan kedua ancaman tersebut menjadi lebih parah dengan memanasnya perairan karena perubahan lautan menyebabkan paus berpindah ke luar zona yang dilindungi.

Baca Juga: Rencana Israel Luncurkan Serangan dengan Kepung Total Gaza Bikin Sekjen PBB Tertekan

Menjaga paus di era perubahan iklim mengharuskan pengelola laut untuk merencanakan masa depan ketika habitat paus berpotensi menjadi kurang sesuai karena pemanasan air, kata Gib Brogan, manajer kampanye kelompok lingkungan hidup Oceana.

“Studi ini memberikan panduan tentang bagaimana pengelola dapat memprioritaskan spesies yang paling rentan terhadap dampak iklim dan memberikan perhatian yang dibutuhkan spesies tersebut,” kata Brogan. “Jika kita ingin melestarikan keanekaragaman hayati, termasuk mamalia laut, pengelola lautan harus secara eksplisit memperhitungkan perubahan lautan saat ini dan masa depan ketika mereka mempertimbangkan cara untuk melestarikan kehidupan laut.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah