Baca Juga: Media Tiongkok Sebut Kebijakan AS akan Lebih Dewasa di Tangan Joe Biden
"Pengamatan awal menunjukkan bahwa gambaran klinis, tingkat keparahan dan penularan di antara mereka yang terinfeksi serupa dengan virus SARS-CoV-2 yang beredar," tutur WHO.
Tak hanya itu, WHO juga mengatakan temuan awal varian terkait cerpelai ini telah 'cukup menurunkan sensitivitas terhadap antibodi penawar'.
"Meskipun virus diyakini secara leluhur terkait dengan kelelawar, asal-usulnya dan inang perantara SARS-CoV-2 belum diidentifikasi," kata WHO.
Baca Juga: 8 Tips Olah Raga Aman bagi Lansia di Tengah Pandemi Covid-19
Sejak Juni 2020 lalu, sebanyak 214 kasus Covid-19 pada manusia telah diidentifikasi di Denmark dengan mutasi virus yang terkait dengan cerpelai.
Dari 214 kasus tersebut, terdapat 12 varian unik mutasi Covid-19, yang dilaporkan pada 5 November 2020 lalu.***