WARTA PONTIANAK - Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan ditekan hingga menjadi sasaran pembunuhan oleh golongan yang tak terima dengan keputusannya.
Usaha pembunuhan ini berhasil dicegah oleh pihak berwenang Armenia.
Menurut Badan Keamanan Nasional (NSS) seperti diberitakan Fixpalembang.com berjudul "Perdana Menteri Armenia Nyaris Dibunuh, Sesaat Setujui Gencatan Senjata dengan Azerbaijan" tidak hanya rencana pembunuhan perdana menterinya saja, tetapi niatan untuk merebut kekuasaan oleh beberapa mantan pejabat juga digagalkan.
Baca Juga: Perang dengan Azerbaijan, Armenia Kehilangan 2.317 Prajurit
Perjanjian yang ditandatangani Pashinyan menandai keberhasilan Armenia dan Azerbaijan gencatan senajata dalam perebutan teritorial daerah Nagorno Karabakh setelah enam minggu bertempur.
Ribuan pendemo melakukan protes besar-besaran sejak Selasa, 10 November 2020 kemarin. Mereka menuntut Pashinya mundur dari jabatannya.
Baca Juga: PM Armenia Kirim Istri dan Anaknya ke Medan Perang Melawan Azerbaijan
Selain itu, NSS menambahkan bahwa mereka telah kehilangan tiga tokoh penting. Mantan kepala NSS Artur Vanetsyan, mantan kepala faksi Partai Republik Vahram Baghdasaryan, dan relawan perang Ashot Minasyan, semuanya ditahan.
“Para tersangka berencana merebut kekuasaan secara ilegal dengan membunuh perdana menteri dan sudah ada calon-calon potensial yang sedang dibahas untuk menggantikannya,” kata NSS.