Cegah Gangguan Listrik, PLN Kalbar Ciptakan Aplikasi Peta Pohon

27 November 2020, 19:53 WIB
Petugas PLN Kalbar sedang memperbaiki jaringan kelistrikan /Humas PLN Kalbar/

WARTA PONTIANAK - General Manager PLN Kalbar Ari Dartomo mengatakan, berdasarkan data  penyebab gangguan listrik periode Januari hingga Oktober 2020, penyebab utama gangguan listrik yang terjadi di Kalimantan Barat adalah pohon dan tanam tumbuh milik warga, secara komulatif nilainya sebesar 91,74 persen. Selanjutnya gangguan yang disebabkan oleh kawat layang-layang sekitar 5 persen.

Menurutnya, gangguan listrik yang disebabkan oleh pohon terbanyak terjadi di Kota Pontianak dan  Kabupaten Sanggau. Hal ini juga dipicu oleh cuaca buruk yang disertai hujan dan angin kencang yang terjadi sepanjang tahun ini, sehingga banyak menyebabkan pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik.

"Dengan kondisi cuaca ekstrim, hujan yang disertai angin kencang yang sering terjadi sepanjang tahun ini, banyak menyebabkan pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik, hingga menyebabkan padam. Sementara gangguan listrik akibat layang-layang pastinya berkurang, karena saat hujan otomatis tidak ada yang bermain layang-layang," ungkap Ari Dartomo, General Manager PLN Kalbar, Jumat 27 November 2020 dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Pontianak.

Baca Juga: Tingkatkan Produktifitas, Tiga Perusahaan di Kalbar Tambah Daya Listrik Premium dari PLN

Kata Ari, untuk menjaga keandalan pasokan listrik, PLN Kalbar beserta seluruh unit layanannya berupaya untuk melakukan berbagai upaya  terutama dalam melaksanakan perawatan, pemeliharaan serta perbaikan seluruh instalasi listrik khususnya di Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sistem 20 kV yang panjangnya sekitar 12.970, 21 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 14.655,33 kms, dan gardu distribusi sebanyak 9.980 buah.

"Upaya pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik kami lakukan setiap saat dan secara berkala untuk menekan potensi terjadinya gangguan listrik, terutama dari gangguan pohon dan tanam tumbuh milik warga yang jaraknya harus minimal 3 meter dari jaringan listrik," jelas Ari.

 

Aplikasi Peta Pohon

Khusus perawatan jaringan listrik agar tidak terganggu oleh pohon dan tanam tumbuh milik warga, seluruh unit layanan diwajibkan untuk melakukan penyisiran dan perawatan jalur yang dilewati jaringan listrik (ROW) agar terbebas dari gangguan pohon.

"Untuk memonitor keberadaan pohon dan tanam tumbuh milik warga yang mendekati jaringan listrik, kami menggunakan aplikasi peta pohon, dimana melalui aplikasi ini kami dapat mengetahui secara riil kondisi pohon yang sudah mendekati jaringan listrik, agar dapat dipangkas atau ditebang oleh petugas kami," tutur Ari.

Sedangkan untuk kegiatan pemangkasan pohon yang berada di pinggir jalan, Ari menegaskan pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi terkait agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku.

Baca Juga: Cegah Paham Radikal, PLN Gandeng BNPT

Melalui aplikasi peta pohon seluruh unit dapat melakukan perencanaan kegiatan pemeliharaan ROW setiap hari. Setiap pekerjaan yang dilaksanakan harus  didokumentasikan, dilaporkan dan di-upload dalam aplikasi tersebut sehingga dapat dimonitor setiap saat.

"Kami mewajibkan seluruh unit layanan melakukan upaya pemeliharaan ROW setiap hari untuk mengantisipasi dan menekan seminimal mungkin terjadinya gangguan listrik yang disebabkan oleh pohon dan tanam tumbuh milik warga," ujar Ari.

Diakuinya, bahwa upaya yang dilakukan oleh PLN dalam menjaga keandalan pasokan tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali. ***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler