WARTA PONTIANAK - Anggota DPR – RI Dapil Kalbar, Cornelis melakukan kunjungan ke perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kecamatan Badau kemarin. Kegiatan reses ini juga meninjau perkembangan pembangunan Terminal Barang di Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 24 April 2021: Sagitarius Harus Kontrol Ketidaksabaran
Menurut Cornelis, tanah yang dibangun terminal barang ini merupakan aset Pemda Kapuas Hulu. Maka untuk itu Pemerintah daerah harus sering melakukan konsultasi ke Kemendagri mencari solusi tentang aset.
“Jangan terburu-buru mengurus mengenai aset daerah ini. Kita harus rajin melakukan konsultasi agar dikemudian hari kita tidak repot lagi,” katanya.
Cornelis mengatakan, bahwa selaku anggota Dewan Komisi II cukup banyak tanggungjawab yang diemban pihaknya. Dalam pemerintahan ada 16 mitra kerja.
"Reses ini sama dengan rapat dengar pendapat, kali ini khusus di Perbatasan karena bidang kerja kami. Kebutuhan di perbatasan yang saya dapat dari reses ini akan kami sampaikan ke Pemerintah," ujarnya.
Baca Juga: Ruben Onsu Pertemukan Betrand Peto dengan Kedua Orang Tua Kandungnya
Dirinya menjelaskan pemulihan ekonomi adalah maunya Presiden Joko Widodo. Sebab itu kawasan perbatasan harus membuat ekonomi masyarakat membaik.
"Perbatasan harus jadi aspek pemulihan ekonomi," ujarnya.
Cornelis menegaskan, dirinya akan cek data yang ada terkait perbatasan, kebutuhan pembangunan yang diperlukan sehingga saat menyusun anggaran ada datanya.
"Kalau tidak ada data saya sulit berjuang untuk penganggaran," ucapnya.
Baca Juga: Cegah Pemudik, Pelabuhan Merak Hentikan Sementara Penjualan Tiket Penyeberangan Pada 6-17 Mei
Sementara Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menyampaikan, bahwa tempat berdirinya PLBN ini termasuk Terminal Barang merupakan Aset Pemda.
“Untuk sementara pembangunan terminal barang ini masih ditunda pengerjaannya karena ada pemotongan anggaran karena Covid – 19,” ujarnya.
Bupati Kapuas Hulu mengatakan, saat ini Pemkab Kapuas Hulu banyak sekali mengalami Kerugian dikarenakan Covid-19.
Baca Juga: Alhamdulillah, KRI Rimau Deteksi Satu Titik Magnet Cukup Kuat di Perairan Bali Bagian Utara
“Kita tidak bisa berbuat apa-apa seperti saat ini di perbatasan otomatis tidak bisa melakukan ekspor atau import barang-barang kebutuhan masyarakat ataupun yang sifatnya konsumtif,” tutupnya.***