WARTA PONTIANAK – Dengan berjualan Lemang ketan setiap hari, Seorang pria Dusun Tanjung Belimbing, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong utara, berhasil menuntaskan kuliah anaknya di Universitas Tribhuwana Tungga Dewi, jurusan Peternakan, Malang, Jawa Timur.
Melalui program beasiswa pemerintah daerah, satu desa satu sarjana Kabupaten Kayong Utara, anak Tengku Syahriannur ini mampu menyelesaikan kuliah sejak tahun 2015 hingga tahun 2019.
Hal ini diceritakan Tengku Syahriannur (53 tahun) tentang perjuangannya menguliahkan anaknya yang sebagian besar biayanya dari berjualan Lemang Ketan.
“Hasil dari berjualan lemang, anak saya bernama Heru mampu menyelesaikan kuliahnya di Malang walaupun biaya kuliahnya dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Kayong Utara,” ungkap Tengku Syahriannur, Senin 5 Februari 2024.
Pria yang akrab disapa Bang Nur ini mengatakan, dalam satu hari, dirinya biasa membuat Lemang Ketan sebanyak 100 buah, dengan bahan baku yang digunakan yakni bambu dan beras ketan.
"Hampir 100 buah lemang saya bakar setiap harinya. Bahkan kalau pesanan lagi banyak saya akan membuat lemang lebih dari 100 buah. Hanya saja, pemesanan harus dilakukan dua hari sebelumnya,” tuturnya.
Untuk satu buah lemang ketang, Bang Nur menjualnya dengan harga Rp20 ribu per batang, lantaran harga bahan bakur beras ketan mengalami kenaikan.
Baca Juga: Organisasi Sambil Kuliah, Berikut Manfaat yang Didapat
“Dulu saya menjual satu buah lemang hanya Rp15 ribu saja. Namun karena harga bahan baku naik, makanya harga jualnya pun saya naikan juga,” tutupnya.
Menjelang hari besar seperti lebaran dan hari besar lainnya, Bang Nur mengaku permintaan konsumen cukup meningkat, hingga Bang Nur terkadang sampai menolak orderan dari konsumen, lantaran khawatir jika tak tersipakan.
Apalagi dirinya menyadari keterbatasan tenaga untuk mengolah makanan tradisional tersebut. ***