Network
WARTA PONTIANAK – Setelah sempat melakukan survey langsung di Kepulauan Karimata lantaran di daerah tersebut belum dialiri listrik, seorang warga Kabupaten Kayong Utara, Miswan Edy Susanto berjanji dapat menyediakan listrik di pulau tersebut, dengan menggunakan teknologi Pico Hydro.
Sehingga pria yang akrab disapa Poltak ini ingin membuat masyarakat kepulauan juga mendapatkan pelayanan listrik secara maksimal. Apalagi, keahliannya membuat pembangkit listrik mencoba mengajukan proposal ke Pemerintah Kabupaten Kayong Utara.
“Apalagi dengan metode Pico Hydro atau teknologi air mengalir, dapat menggerakan turbin yang bisa menjadi solusi listrik menyala selama 24 jam di Karimata,” ungkap Poltak yang karyanya sudah dinikmati masyarakat di Indonesia ini.
Baca Juga: Air Garam Disebut Bisa Sebagai Sumber Energi Listrik, Begini Faktanya
Bahkan, Poltak juga menjamin listrik dengan metode Pico Hydro jauh lebih murah, jika dibandingkan dengan metode bahan bakar minyak. Sebab metode yang akan diterapkannya hanya menggunakan sumber daya alam yang telah tersedia.
"Saya berani jamin kalau untuk genset paling mampu hanya setahun, kemudian dilakukan maintenance yang biayanya sangat mahal. Sementara kalau menggunakan Pico Hydro, biaya maintenance sangat murah, sebab kita memanfaatkan sumber alam untuk tenaga alternative," paparnya.
Selain murah, dampak lain dari penggunaan metode Pico Hydro, adalah membuat masyarakat otomatis menjaga hutan yang ada, karena air terjun yang dibutuhkan sebagai tenaga penggerak turbin dapat menghasilkan listrik sehingga harus tetap terjaga ketersediannya.
Baca Juga: Mau Dapat Token Listrik Gratis pada Bulan Desember 2020? Ini Caranya
"Selain murah, keuntungan pembangkit listrik Pico Hydro adalah masyarakat sekitar otomatis akan menjaga hutan dan alam sekitar," jelas Poltak.
