PETI Salah Satu Faktor Stunting? Ini Kata Camat Bunut Hilir

- 16 Desember 2020, 14:38 WIB
Camat Bunut Hilir, Syapril Ansari
Camat Bunut Hilir, Syapril Ansari /Yapi Ramadhan/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Tahun 2018, Kecamatan Bunut Hilir, menduduki peringkat ke dua daerah Stunting se-Kabupaten Kapuas Hulu. Kecamatan tersebut pun menjadi pusat perhatian pemerintah setempat.

Syapril Ansari selaku Camat Bunut Hilir saat ditemui wartawan mengatakan, di tempatnya banyak masyarakat yang memanfaatkan ikan di sungai dan danau demi mencukupi kebutuhan hidup.

“Stunting itu sendiri karena salah satunya dari daerah yang notabene nya banyak penghasil ikan. Seperti di Jongkong dan Bunut, kita penghasil ikan,” ujarnya, Rabu 16 Desember 2020.

Dijelaskannya, keterkaitan antara Stunting dan masyarakat penghasil ikan harus ditinjau ulang. Apakah sebagian besar ibu hamil di daerahnya tidak mengonsumsi ikan, menjadi pertanyaan yang mendasar baginya.

Baca Juga: Cegah Stunting, BKKBN Kalbar Pantau Program di Kapuas Hulu

“Seakan-akan mengapa di daerah penghasil ikan, stunting nya sangat tinggi? Dari pertemuan kita kemarin bersama pemerintah Kabupaten, kita menyarankan agar ditinjau ulang lagi, apakah salah satu penyebabnya ibu-ibu hamil ini tidak mengkonsumsi ikan?,” tuturnya.

Akan tetapi, di daerah Bunut Hilir, sudah terjadi Pertambahan Emas Tanpa Izin (PETI) di daerah pesisir sungai mereka.

“Kalau merujuk pada keadaan alam, sungai perhuluan di Bunut Hilir ini terjadi pertambangan emas liar atau PETI yang notabene nya sudah turun temurun,” ungkapnya.

Baca Juga: Ikan Bisa Mencegah Stunting, Tapi Anak Enggan Memakannya? Ini Tipsnya

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x