Ketapang Marak Aksi Balap Liar, Polisi Siap Berikan Tindakan Tegas

- 3 Februari 2021, 03:01 WIB
Para remaja yang melakukan aksi balap liar di Kota Ketapang
Para remaja yang melakukan aksi balap liar di Kota Ketapang /Rossi Yulizar/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Jalan raya yang seharusnya menjadi salah satu faktor pendukung dalam percepatan pembangunan dan ekonomi sebuah kota, dijadikan ajang balap liar sehingga dapat mengorbankan para pengguna jalan.

Aksi balap liar ini kerap dilakukan di sejumlah ruas jalan di Kota Ketapang diantaranya Jalan R. Suprapto, Jalan Merdeka dan Jalan Lingkar Kota Ketapang. Bahkan aksi balapliar ini tidak jarang menjadi penyebab kecelakaan yang berujung korban jiwa.

Salah seorang warga Kota Ketapang, Marina mengaku, dirinya sering merasa takut ketika melewati beberapa ruas jalan yang kerap dijadikan lokasi balap liar bagi para remaja.

Baca Juga: Hindari Balap Liar dan Konvoi Malam Tahun Baru, Polsek Pontianak Selatan Razia Knalpot Racing

"Kalau malam biasanya yang bahaya bang. Mereka sering kebut-kebutan, balapan di jalan raya, jadi saya jarang mau lewat di jalan yang ada balap liar, takut keserempet, soalnya mereka kan jalan nya ugal-ugalan," kata Marina, Selasa 2 Februari 2021.

Marina juga pernah melihat kecelakaan di jalan lingkar kota, tepatnya di sekitar Jembatan Pawan 5, akibat aksi balap liar di malam hari.

"Tahun lalu sebelum bulan puasa, saya pernah melihat kecelakaan di Jembatan Pawan 5. Para remaja yang melakukan balapan liar itu menabrak orang lain hingga harus di bawa ke rumah sakit,” ungkapnya.

Baca Juga: Porsche Ikuti Kejuaran Dunia Balap Ketahanan, Mampukah?

“Makanya di Jembatan Pawan 5, ketika malam minggu tiba sering terlihat balapan liar dan kebanyakan yang melakukan aksi masih sekolah,” tambahnya.

Dikonfirmasi, Kasat Lantas Polres Ketapang, AKP Andika Desky mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan sosialisasi dengan melibatkan pemerintah daerah, untuk mengurangi balap liar di kalangan remaja, namun kurang maksimal diterapkan di tingkat masyarakat.

"Permasalahan balap liar ini sangat kompleks. Kita sudah beberapa kali melakukan kegiatan yang bersifat sosialisasi dengan pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, dalam rangka memberikan edukasi untuk mengurangi aksi balap liar. Namun tampaknya kurang maksimal karena tidak begitu diterapkan oleh masyarakat, yang kerap membebaskan anak di usia dini mengendarai kendaraan di luar rumah," ungkapnya.

Baca Juga: Indonesia Turunkan Dua Tim Balap di Ajang MotoGP 2021

Apalagi, lanjut Andika, sebagian besar pelaku balap liar adalah pelajar yang melakukan aksi kebut-kebutan dalam pergaulan, dan pernah didapati ada yang melakukan balapan untuk perjudian.

"Dari pendataan kita dan hasil temuan di lapangan, para pemain balap liar ini sebagian besar adalah pelajar, akibat pergaulan dan masih mencari jati diri. Bahkan pernah kita dapatkan yang balapan untuk taruhan uang, kan sudah masuk ke perjudian, serta membahayakan pengendara lain," tuturnya.

Untuk itu, pihak kepolisian tidak akan segan memberikan tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku, terhadap para pelaku aksi balap liar, guna memberikan efek jera.

Baca Juga: Kerap Gelar Balap Liar, Belasan Remaja Diamankan Polisi

"Dalam hal ini, kami dari kepolisian tidak akan segan-segan memberikan tindakan hukum, jika para pelaku balapan liar itu tertangkap. Apalagi sudah terjadi kecelakaan terhadap pengguna jalan lain, akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku, agar ada efek jera pada mereka dan orang tuanya," tegas Andika.

Dari pantauan di lapangan, hampir setiap malam terjadi aksi balap liar di masa pandemi seperti ini, diduga sebagai efek kecil dari peniadaan tatap muka sekolah bagi para pelajar. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x