"Saat ini Kementerian Perhubungan sedang melakukan lelang tender pembangunan dermaga di sebelahnya. Kemungkinan pertengahan bulan April sudah mulai kerja. Karena ada kegiatan pembangunan insprastruktur di sebelahnya, tentu banyak alat berat disitu. Dan ditinjau dari kajian keselamatan, potensi kecelakaan sangat tinggi jika feri berada disitu, sehingga kami akan menyurati pemilik lahan guna perpanjangan tempat," ungkap Gunawan.
Sebelumnya, proyek rehab dermaga feri di Kecamatan Teluk Batang tersebut sempat menjadi pertanyaan masyarakat, karena tidak menggunakan katrol naik turun lantai, yang memudahkan veri bersandar ketika air pasang atau surut.
"Makanya kami minta kelayakan operasional dari Fakultas Teknik Untan Pontianak. Sehingga jika terjadi air pasang dan air normal pasti bisa difungsikan," tambahnya.
Baca Juga: Kapal Ferry Terbalik di Dermaga Perigi Piyai Sambas, Penumpang: Truk Milik Saya Ikut Tenggelam
Sementara Ketua Lembaga Kayong Peduli (LKP), Ijul menyayangkan belum difungsikannya dermaga Feri yang menjadi salah satu urat nadi masyarakat di Kecamatan Teluk Batang.
Ia berharap pemerintah daerah dapat segera mengoperasikan dermaga feri tersebut, mengingat perbaikan dermaga tersebut telah selesai dikerjakan sejak tahun 2019 lalu.
“Yang jadi persoalan bukan layak atau tidak layaknya, tapi fungsi dari dermaga tersebut belum bisa dioperasikan. Saat ini masih menumpang di dermaga darurat milik swasta. Harapan masyarakat Kabupaten Kayong Utara, agar secepat mungkin dermaga tersebut difungsikan, jika masih mengulur - ngulur waktu, hal tersebut berdampak buruk, dan terkesan mubazir," tutupnya. ***