Begini Cara IKIP PGRI Pontianak untuk Mencegah Masuknya Narkoba ke Kampus

- 4 Oktober 2021, 16:22 WIB
Rektor IKIP PGRI Pontianak, Rustam
Rektor IKIP PGRI Pontianak, Rustam /Faisal Rizal/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Tanpa kita sadari maraknya penyalahgunaan Narkoba di negeri ini tidak hanya merusak bagi pemakainya, namun juga merusak tatanan pembangunan di negeri ini.

Rektor IKIP PGRI Pontianak, Rustam menyebutkan terkait tentang bahaya narkoba pihaknya sudah merancang beberapa program terkait dengan pencegahan narkoba yang salah satunya adalah keberadaan UPT Bimbingan Konseling di kampus.

"Jadi kawan-kawan yang ada di UPT terjun langsung ke lapangan untuk mengecek para mahasiswa yang terdampak narkoba," ungkapnya Senin 4 September 2021.

Baca Juga: BPM Kalbar Kunjungi IKIP PGRI Pontianak, Ini yang Disampaikan Rustam

Selain itu, kata Rustam pihaknya juga melakukan kerjsama dengan beberapa tempat rehabilitasi, termasuk di klinik Rahayu jika nantinya ada mahasiswa bergejala sebagai pengguna narkoba, maka akan direhab ke tempat itu.

"Sebagai upaya untuk memerangi Narkoba, kami juga telah melakukan kerjasama dengan BNN Provinsi dan BNN Pontianak, serta dengan Dinkes. Saya berharap dengan  Ormawa, BEM, HMPS sehingga mahasiswa yang masuk ke organisasi tersebut dapat terbebas dari Narkoba," ucapnya.

Rustam juga mengucapkan terima kasih kepada BNN Kota mapun provinsi yang selalu memberikan penyuluhan kepada mahasiswa, khususnya kepada mahasiswa baru. Sedangkan dirumah rehab biasa didatangkan mantan pecandu Narkoba yang sudah sembuh untuk menyampaikan testimoni kepada mahasiswa.

Kegiatan mahasiswa lainnya untuk pencegahan narkoba, kata Rustam adalah dengan melakukan bhakti sosial ke tengah masyarakat dengan memperbanyak kegiatan dan literasi sehingga generasi muda lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berkreativitas dengan membuat inovasi baru agar generasi jauh dari narkoba.

Baca Juga: Kerap Banjir, PT RIM Perbaiki Saluran Air

Menurutnya untuk mahasiswa dapat ditekan agar tidak terjerumus dengan narkoba, namun yang menjadi kekuatirannya adalah para generasi yang telah putus sekolah, makanya ia menergetkan unit SPMB yang terkait dengan program beasiswa.

"Jadi yang merasa tidak mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, namun begitu mendengar ada beasiswa mereka terpanggil untuk melanjutkan ke perguruan tinggi," katanya.

Untuk itu Rustam berharap agar Pemprov Kalbar maupun Pemkot Pontianak untuk merangkul sebanyak-banyaknya sehingga jangan ada siswa yang harus putus sekolah karena apabila putus sekolah maka lebih siswa putus sekolah itu akan lebih mudah terjerumus dalam Narkoba.

"Namun untuk melakukan hal itu harus ada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang ada," terangnya.

Apalagi dampak Covid-19 seperti sekarang ini sangat berpengaruh terhadap perenomian rakyat, dan biaya pendidikan juga yang menjadi persoalan bagi orang tua, sehingga anak-anak itupun tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kembali.

Dirinya juga menyarankan kepada BNN tidak hanya berjalan dengan program yang ada, namun harus ada lagi program terbaru lainnya dalam rangka untuk mencegah dan memberantas narkoba.

"Untuk wakil rakyat di DPR saya berharap ada alokasi dana khusus tersendiri untuk anak-anak yang putus sekolah," sarannya.

Selain itu, kata Rustam harus ada solusi terkait daerah-daerah yang selama ini menjadi pusat narkoba seperti di Beting atau daerah lainnya yang selama ini menjadi wilayah yang sangat rawan akan narkoba.

Baca Juga: Ghulam Mohamad Sharon Akhirnya Maju dalam Pemilihan Ketum HIPMI Kalbar

"Nah daerah yang saya sebutkan itu memang harus menjadi fokus untuk diremajakan atau disterilkan sehingga tidak menjadi imej kampung narkoba. Banyak cara yang dilakukan untuk meruntuhkan imej itu seperti dengan cara menjadikan kawasan itu sebagai tempat wisata," sarannya.***

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah