Gubernur Kalbar Siap Distribusikan Bantuan 22 Ton Beras dari Asosiasi Pengusaha Kalbar Peduli

- 9 November 2021, 19:55 WIB
Gubernur Kalbarm H Sutarmidji menerima bantuan dari pengusaha untuk korban terdampak banjir
Gubernur Kalbarm H Sutarmidji menerima bantuan dari pengusaha untuk korban terdampak banjir /Barlian/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Sudah dua pekan lebih banjir merendam beberapa Kabupaten di Kalbar. Bahkan hampir separuh dari 14 Kabupaten Kota yang ada di Kalbar. Untuk itu, segala jenis bantuan diturunkan Pemerintah Provinsi Kalbar guna membantu korban terdampak banjir.

Tak hanya dari pemerintah, hal ini juga menggugah sejumlah pengusaha di Kalbar untuk menyumbangkan bantuan melalui Pemprov Kalbar. Seperti yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Kalbar Peduli yang saat ini menyumbangkan 22 ton beras kepada masyarakat Kalbar yang terdampak banjir melalui Pemprov.

Gubernur Kalbar H. Sutarmidji SH, M.Hum mengatakan, akan segera mengirim bantuan ini kepada masyarakat yang terdampak banjir.

"Bantuan ini akan segera kita kumpulkan dan distribusikan secepatnya ke daerah terdampak banjir,” kata Gubernur Kalbar H Sutarmidji, usai penyerahan Piagam Penghargaan atas bantuan banjir dan covid-19 di Pendopo Gubernur, Selasa 9 November 2021.

Hingga saat ini, dirinya mengungkapkan upaya yang dilakukan pemprov adalah membantu korban banjir dengan menyalurkan segala bantuan dan tempat pengungsian.

Baca Juga: Sutarmidji Usir Pengusaha Sawit yang Tak Mau Peduli dengan Korban Banjir

"Kalau sekarang ini, salah satu sebabnya adalah pendangkalan dan kerusakan DAS Sungai Kapuas. Untuk muara sungai Kapuas, biasanya kalau tidak musim pasang sedalam 7 meter. Namun, sekarang saat tidak pasang saja sudah tinggal 4,5 meter, artinya sudah ada pendangkalan 2,5 meter,” papar Gubernur Kalbar.

"Sedimentasi ini cepat terjadi akibat alih fungsi lahan hutan, juga aktivitas PETI. Hutan dulunya ditanami berbagai jenis tanaman, namun saat ini hanya satu jenis tanaman saja. Saya sebenarnya kurang sependapat dengan adanya Hutan Tanaman Industri (HTI), harus dipertimbangkan. Ada yang menebang kayu dulu, setelah kayunya habis kayunya diambil dan lahannya ditelantarkan. Untuk perusahaan dan pengusaha yang sifatnya mengelola lingkungan (sawit dan pertambangan), jangan hanya mencari kekayaan di Kalbar, namun saat bencana menimpa, juga harus ikut berkontribusi dalam membantu masyarakat," tutup Gubernur. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x