PUTPRS Kalbar Tidak Setuju Pernyataan Nicho Silalahi Sebut Perempuan Dijual ke China Jadi Budak Seks

- 28 Januari 2022, 15:29 WIB
Ketua PUTPRS Kalbar, St. Sunrich T. Silalahi,SH
Ketua PUTPRS Kalbar, St. Sunrich T. Silalahi,SH /PUTPRS Kalbar/

WARTA PONTIANAK – Belakangan ini, Edy Mulyadi menjadi satu diantara orang di Indonesia yang paling banyak dicari dan diperbincangkan.

Pernyataan terkait pulau Kalimantan yang akan dijadikan Ibu Kota Negara baru Indonesia menuai kontroversi.

Gelombang kecaman dari berbagai pihak pun silih berganti, menuntut Edy Mulyadi untuk diberikan sanksi.

Belakangan, terdapat akun media sosial Twitter bernama "Nicho Silalahi" yang juga trending.

Dalam kicauannya di Twitter Nicho Silalahi menuliskan, "Saat Hutan ditebang, banjir merendam rumah warga ± sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam, Tapi saat ada yang mengatakan “Tempat Jin Buang Anak” kalian Demo. Sebenarnya kalian siapa?”

Kicauan itupun mendapat beragam komentar warganet, dan bahkan terdapat tagar tangkap Nicho Silalahi di Twitter.

Baca Juga: BPM Kalbar Laporkan Edy Mulyadi ke Polda Kalbar: Deni: Kami Tak Terima Kalimantan Dihina

Terkait trendingnya kicauan Nicho Silalahi, DPD Persadaan Ualu Tupruk Pomparan Raja Silahisabungan (PUTPRS) Kalbar menyatakan bahwa PUTPRS tidak pernah mendukung, menyetujui dan semua hal yang pernah disampaikan oleh Nicho Silalahi.

"Kami tidak pernah mendukung, menyetujui dan semua hal yang pernah disampaikan oleh Nicho Silalahi," ujar St. Sunrich T. Silalahi,SH, ketua PUTPRS Kalbar.

Pernyataan Nicho Silalahi merupakan pendapat pribadi, tanggung jawab pribadi dan tidak ada hubungannya dengan keturunan Silalahi yang tinggal di Kalimantan Barat.

"Kami keturunan Silalahi Kalimantan Barat berkomitmen untuk menjaga hubungan yang harmonis antar Umar beragama, Suku, dan Ras di dalam negara kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.

Baca Juga: Warga Kalimantan Minta Polri Tetap Proses Hukum Edy Mulyadi

Ia menegaskan bahwa Persadaan Ualu Tupruk Pomparan Raja Silahisabungan Kalbar tetap berkomitmen menjaga empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x