Kapolda Kalimantan Barat Turunkan Tim Gabungan Terkait Peristiwa Dugaan Penembakan Warga di Nanga Tayap

- 10 April 2023, 23:10 WIB
Korban AG yang tewas diduga ditembak polisi gegara tahan alat berat saat berada di Puskesmas Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang
Korban AG yang tewas diduga ditembak polisi gegara tahan alat berat saat berada di Puskesmas Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang /Dokumen /Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol Pipit Rismanto mengaku telah menerima laporan dari Kapolres Ketapang terkait peristiwa yang terjadi di Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, baru baru ini.

 

 

“Saya sudah mendapat laporan dari Kapolres Ketapang, terkait peristiwa itu,” ungkap Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Pol Pipit Rismanto kepada wartawan, Sabtu 8 April 2023.

Untuk itu, Kapolda Kalimantan Barat sudah menurunkan tim gabungan ke Kabupaten Ketapang guna melakukan penanganan dan pengamanan.

Selain itu, Kapolda Kalimantan Barat juga memerintahkan agar tetap mengendalikan situasi di lapangan, serta segera menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Saya turut berduka-cita atas peristiwa yang terjadi dan tentunya tidak kita inginkan bersama,” kata Kapolda Kalimantan Barat.

Sebelumnya, seorang warga di desa Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang harus meregang nyawa akibat ditembak oleh oknum polisi pada Jumat 7 April 2023.

Korban penembakan berinisial AG berusia 40 tahun merupakan warga dusun Sebuak, Desa Nanga Tayap, Kecamatan Nanga Tayap. Sedangkan pelaku penembakan adalah polisi berinisial AR berpangkat Briptu yang bertugas sebagai personil Bhabinkamtibmas Desa Nanga Tayap.

Menurut saksi mata, AG yang sedang di rumahnya diduga ditembak oleh Briptu AR tepat dibagian dada dan dihadapan istri beserta anaknya.

"AG didatangi dua orang polisi dari Polsek Tayap di rumahnya. Kemudian, AG ditembak di dada sebelah kanan. Saat ditembak anak dan istrinya menyaksikan," ucapnya Jumat 7 April 2023 malam.

Baca Juga: Buntut Kasus Dugaan Penyerangan dan Penembakan di Nanga Tayap, DPRD ; AK Harus Segera Diperiksa

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologi kejadian berawal ketika Briptu AR dan Briptu S menerima pengaduan dari Akiang, salah seorang pengusaha setempat.

Dalam laporannya, Akiang mengadukan kepada dua polisi tersebut bahwa telah kehilangan excavator karena ditahan oleh korban AG.

Mendapatkan pengaduan dari Akiang, lantas kedua polisi dari Polsek Nanga Tayap itu kemudian mendatangi rumah AG dengan bermaksud membantu untuk menyelesaikan persoalan dan sekaligus meminta AG mengembalikan alat berat yang ditahannya.

Namun, saat berada di kediaman AG, terjadi pertengkaran hebat antara dua polisi dengan AG. Korban yang dalam keadaan emosi tiba-tiba menyerang dua petugas polisi tersebut dengan senjata tajam.

Akibatnya, Briptu AR terluka dibagian lengan sebelah kanan terkena tebasan parang korban. Sementara, Briptu S berhasil menghindar dan selamat. Dalam keadaan terluka dan merasa terancam, Briptu AR kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Baca Juga: Polisi Paris Pindahkan Kakek Pelaku Penembakan di Pusat Budaya ke Unit Psikiatri

Namun, tembakan itu diabaikan AG, sehingga Briptu AR mengarahkan tembakan ke arah korban dan tepat mengenai dada sebelah kanan korban. Akibat tembakan, AG pun tewas, meskipun sempat dibawa ke Puskesmas setempat.

Sementara, Conca (29), saksi mata yang berada di TKP mengatakan, Briptu AR sempat mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tujuh kali.

"Setelah tembakan peringatan, Briptu AR mengarahkan tembakan ke AG dan langsung tewas," ujarnya.

Sekedar informasi, rumah korban ramai di datangi massa pada Jumat 7 April 2023 malam. Bahkan masyarakat bersama keluarga korban juga sempat mendatangi rumah pengusaha Akiang dan Mapolsek Nanga Tayap. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x