Perbaiki Data Stunting, Pemkab Sanggau Luncurkan Aplikasi Sipoya Tone

- 31 Mei 2023, 02:08 WIB
Bupati Paolus Hadi menandatangi komitmen bersama turunkan stunting saat melaunching aplikasi Sipoya tone disalahsatu hotel di Kota Sanggau, Senin 29 Mei 2023
Bupati Paolus Hadi menandatangi komitmen bersama turunkan stunting saat melaunching aplikasi Sipoya tone disalahsatu hotel di Kota Sanggau, Senin 29 Mei 2023 /Abang Indra/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK -.Bupati Sanggau Paolus Hadi melaunching aplikasi posyandu tangan online (Sipoya tone) di Kota Sanggau, Senin 29 Mei 2023 pagi. Diluncurkannya aplikasi tersebut dalam rangka menurunkan angka stunting di Kabupaten Sanggau serta kepastian data untuk mempermudah penanganannya.

Bupati Sanggau Paolus Hadi mengatakan, aplikasi ini merupakan salah satu inovasi dari Dinas Kesehatan untuk menurunkan angka stunting.

"Inovasi ini penting karena berkaitan dengan data. Karena selama ini ada dua sumber data yang berbeda yakni Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kemenkes," kata Paolus Hadi.

Baca Juga: Dermaga Speed Boat Teluk Melano Akan Dipindah ke Rantau Panjang, Ini Alasannya

Ia memastikan, aplikasi ini tidak akan mampu mengatasi persoalan stunting jika tidak dibarengi dengan aksi nyata di lapangan.

"Aplikasi ini tidak akan mampu menjawab jika tidak dibarengi dengan actionya. Data ini akan memperlihatkan anak ini stunting atau tidak? Mengapa anak ini stunting, apa penyebabnya dan bagaimana penanganannya. Yang jelas data ini harus valid," ungkap PH sapaan akrab Paolus Hadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting mengatakan, aplikasi Spoya tone digunakan untuk memperbaiki data dan pelayanan penanganan stunting.

"Kenapa dikatakan memperbaiki data karena selama ini kita belum mempunyai data by name by address untuk ibu hamil maupun balita," kata Ginting.

Baca Juga: Siswa SDN 32 Jelutung Masih Belajar di Tenda Darurat, DPRD Kayong Utara Ultimatum Dinas Pendidikan

Melalui aplikasi Sipoya Tone ini, lanjut Ginting, data yang diinput akan dilakukan 100 persen dan tidak lagi menggunakan sampel tapi sesuai total populasi.

"Sementara yang dimaksud peningkatan pelayanan, dengan aplikasi ini kita mempunyai pelayanan geospasial dan notifikasi digital dimana data yang disajikan akurat memuat nama dan alamat lengkap bayi yang mengalami stunting," ungkapnya.

Ginting menjelaskan, aplikasi Sipoya Tone ini nantinya dikelola oleh kader Puskesmas hingga bidan desa, kemudian Kepala Puskesmas, Kepala Bidang di Dinas Kesehatan sampai ke Kepala Dinas Kesehatan.

Baca Juga: Rapat Kerja Lintas Komisi, DPRD KKU Pertanyakan Progres Pembangunan Daerah 2023

"Adminnya berjenjang tapi kita batasi aksesnyanya sesuai kewenangan dan geografis masing-masing. Kita juga berikan akses untuk OPD lain untuk memasukan intervensi apa yang sudah dilakukan untuk locus secara geospasialnya," terang dia.

Tidak hanya sinergis dengan OPD lain, aplikasi ini dipastikan terintegrasi dengan aplikasi lain seperti e-PPGM, Sidompu, dan lain sebagainya.

"Artinya, semua aplikasi itu bisa saling mengambil dan melengkapi. Output aplikasi yang sudah ada bisa menjadi input Sipoya Tone ini sehingga pada akhirnya bisa digunakan sebagai sarana monitoring dan evaluasi penanganan stunting," imbuhnya.

Baca Juga: Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Pastikan Limbah Medis di KKU Terkontrol

Hal yang sama juga disampaikan Sekda Sanggau Kukuh Triyatmaka. Kukuh yang merupakan mentor Aplikasi Sipoya tone ini berharap aplikasi ini dapat menjawab persoalan stunting di Sanggau.

"Berjalan atau tidaknya program ini tentu sangat tergantung dari semua pemangku kepentingan," pungkas Kukuh.***(Abang Indra) 

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x