PH Minta Maaf karena Jalan Rusak Singgung Pak Gubernur Sutarmidji di Gawai Dayak Nosu Minu Podi Sanggau

- 7 Juli 2023, 17:14 WIB
Bupati Didampingi Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, beserta sejumlah pejabat penting lainnya menghadiri gawai Dayak Nosu Minu Podi XIX di rumah betang dorik Mpulur, Jumat 7 Juli 2023
Bupati Didampingi Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, beserta sejumlah pejabat penting lainnya menghadiri gawai Dayak Nosu Minu Podi XIX di rumah betang dorik Mpulur, Jumat 7 Juli 2023 /Abang Indra/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Bupati Sanggau Paolus Hadi didampingi Wakilnya Yohanes Ontot (PH-YO) menghadiri acara pembukaan gawai Dayak Nosu Minu Podi XIX yang berlangsung di rumah betang raya dori mpulor Desa Sungai Mawang, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Jumat 7 Juli 2023 pagi.

Acara dibuka secara resmi Gubernur Kalbar diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalbar, Ignasius IK. Tampak hadir Ketua Komisi V DPR RI Lasarus, mantan Gubernur Kalbar yang juga Anggota DPR RI Cornelis, Anggota DPR RI Adrianus Asia Sidot, Ketua DAD Provinsi Kalbar Cornelius Kimha, Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Jumadi, Anggota DPRD Provinsi Kalbar daerah pemilihan Sanggau-Sekadau, Pangeran ratu Surya negara H. Gusti Arman, perwakilan dewan adat dayak Malaysia dan para tokoh adat lainnya di Kabupaten Sanggau.

Baca Juga: Tingkatkan Kreativitas Milenial, Srikandi Ganjar Gelar Pelatihan Makrame

Dalam sambutannya, PH sapaan akrab Paolus Hadi didampingi Wakilnya Yohanes Ontot dihadapan seluruh masyarakat adat Dayak yang menghadiri gawai Nosu Minu Podi XIX menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat adat Dayak, khususnya karena selama memimpin Kabupaten Sanggau belum mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat.

"Saya tahu masih banyak masalah. Tadi pagi saya sempat buka Facebook, saya masih melihat ada warga Kembayan yang melapor ke pak Presiden dan pak Gubernur soal kerusakan jalan di Semayang. Saya pastikan tahun ini atas bantuan Pak Lasarus jalan itu dapat anggaran Rp 42 milyar," kata PH.

Dikesempatan itu, PH juga berharap kepada Gubernur Kalbar agar pekerjaan jalan di Kecamatan Jangkang yang selama ini dikeluhkan masyarakat dapat segera di tender.

Baca Juga: Sambut Kedatang Jurnalis Malaysia, Edi Kamtono Jajaki Peluang Kerjasama Pontianak dan Kuching

"Izin Pak Gubernur Sutarmidji, saya berharap pekerjaan jalan Jangkang - Balai Sebut segera ditender, karena saya sudah mulai dimarahi orang Jangkang. Katanya percuma punya Bupati orang Jangkang tapi tidak bisa memperbaiki jalan Jangkang. Orang Jangkang dengar, bukan Bupati yang nender barang itu, tapi Pemerintah Provinsi. Ini sudah bulan tujuh, semoga dalam waktu dekat segera dikerjakan. Untuk jalan Meliau-Tayan juga sedang dikerjakan," kata PH.

PH berharap masyarakat tidak hanya menyalahkan pemerintah daerah terkait kerusakan jalan, karena anggaran daerah yang terbatas dan tidak hanya fokus pada jalan.

"Evaluasi kami bersama pak Wakil Bupati, ternyata apa yang kami lakukan dengan mengakomodir budaya adat seluruh tanah air untuk menggelar even, menyekolahkan ribuan anak Sanggau ke perguruan tinggi ternyata yang ditanya adalah jalan. Mereka lupa sudah mendapat beasiswa dari Pemerintah Daerah, sudah lupa bisa bergawai seperti ini tapi anehnya jalanlah yang paling ramai di media sosial," imbuh Ketua DPC PDI Perjuangan Sanggau itu.

Sementara itu, Gubernur Kalbar diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalbar Ignasius IK dalam sambutanya sebelum membuka gawai Dayak Nosu Minu Podi XIX berharap kegiatan gawai ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi seluruh elemen masyarakat Sanggau.

Baca Juga: Jadwal Salat Lima Waktu untuk Kabupaten Kapuas Hulu dan Sekitarnya pada Jumat 7 Juli 2023

"Khusus kepada Bupati Sanggau yang telah mendukung acara ini, saya haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya," ucap Ignasius.

Dijelaskan Ignasius, gawai Dayak Nosu Minu Podi merupakan wujud nyata pelestarian adat dan budaya bangsa khususnya yang ada di Kalimantan Barat yang diwariskan turun temurun.

Kalimantan Barat, lanjutnya, memiliki keragaman suku, agama dan budaya, bahasa, adat dan kepercayaan. Keragaman ini menciptakan orkestra yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Apabila perbedaan-perbedaan yang ada dapat berjalan dengan baik dan seirama maka akan tercipta harmonisasi yang indah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam bingkai NKRI.

"Keragaman ini harus dijaga, dipelihara dan dirawat dengan baik untuk menjadikan Indonesia tetap bersatu dan kuat dalam menghadapi tantangan masa depan," pungkasnya.***(Abang Indra)

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x