Network
WARTA PONTIANAK – Guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat, Satuan Brimob Polda Kalimantan Barat melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya pembuatan posko penanganan bencana akibat Karhutla, penetapan posko Dalkarhutla, apel siaga dan kesiapan sarana prasarana, kesiapan personil dalkarhutla, pemadaman lahan darat yang terbakar, serta melakukan pendataan siklus titik api Provinsi Kalimantan Barat sejak bulan Februari hingga April dan Juli hingga September 2023 yang masih mengalami peningkatan.
Oleh karena itu, guna meningkatkan partisipasi dan dukungan dari masyarakat, tentang pentingnya menjaga lingkungan dari bencana Karhutla di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Kubu Raya, Satbrimob Polda Kalbar bersama dengan instansi terkait menggelar sosisalisasi yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Kuala Mandor B, yang berada di Jalan Kuala Mandor B, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, Senin 11 September 2023.
Kegiatan ini dihadiri Danyon A Pelopor Satbrimob Polda Kalbar, Kompol Jon Rubi Sugianto, selaku yang mewakili Dansatbrimob Polda Kalbar, Kombes Pol M Guntur, Kapolsek Kuala Mandor B, Camat Kuala Mandor B, serta para narasumber dari BPBD Provinsi Kalbar dan KLHK Provinsi Kalbar.
Tujuan dari dilaksanakannya acara ini adalah untuk meminta partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan maupun penanganan Karhutla di Kabupaten Kubu Raya.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui sarasehan, guna meningkatkan partisipasi masyarakat peduli api di wilayah Kabupaten Kubu Raya, khususnya di Desa Kuala Mandor B,” ungkap Danyon A Pelopor Satbrimob Polda Kalbar, Kompol Jon Rubi Sugianto.
Menurutnya, Karhutla mengakibatkan beberapa dampak negatif yang luar biasa, seperti kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim serta menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat, terutama di wilayah Kabupaten Kubu Raya.
Baca Juga: Aksi Nyata Pandawa Ganjar Tangani Karhutla di Kalimantan
Bahkan jika terjadi Karhutla, tentu sangat berdampak langsung dengan kegiatan transportasi, lantaran jarak pandang berkurang, sehingga dapat menghambat kegiatan transportasi baik darat, laut maupun udara.
Jun Rubi menyatakan, kerja keras yang dilakukan Sat Brimob Polda Kalimantan Barat, tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal tanpa dukungan dan kerja sama dari pihak terkait.
