Network
WARTA PONTIANAK - Tak mau KLB semakin parah usai ditetapkan, tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Sanggau dan kelompok masyarakat melakukan fogging bersama Puskesmas di wilayah kecamatan Tayan Hilir. Fogging dilakukan di dua wilayah darurat wabah DBD yakni di Desa Pedalaman dan Desa Pulau, Desa Tayan Hilir dan Desa Tayan Utara, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala pelaksana BPBD kabupaten Sanggau Budi Darmawan mengatakan, pihaknya berkomitmen membangun kerjasama yang baik dengan semua Dinas/Badan/Instansi untuk menyelesaikan persoalan yang sifatnya bencana non alam.
Untuk DBD ini, karena leading sektornya Dinkes maka kami gandeng Puskesmas setempat untuk menanggulangi endemi DBD. Sebanyak 25 personel BPBD diterjunkan membantu fogging yang dikomandoi oleh petugas Puskesmas.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Ini Penjelasan Disperindagkop dan UM Sanggau
"Wabah DBD ini sudah masuk dalam bencana non alam yang harus segera diatasi. Karena itu, BPBD membantu Dinkes untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti," kata Budi Darmawan, Minggu 1 Oktober 2023.
Budi, sapaan akrabnya berharap dengan adanya fogging ini setidaknya dapat mengurangi korban DBD di wilayah Sanggau. Mengingat sudah banyak pasien DBD yang harus dirawat di rumah sakit. Banyaknya warga yang terjangkit DBD menjadi alasan ditetapkannya status KLB DBD di Kabupaten Sanggau.
"Kami memahami bahwa fogging ini bukan cara yang efektif karena hanya membunuh nyamuk yang dewasa, memang yang efektif itu mencegah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan hindari jangan sampai digigit nyamuk," jelas Budi.
Budi mengingatkan kepada masyarakat untuk rajin membersihkan lingkungan di sekitar rumahnya. Hindari genangan air yang menjadi tempat perkembangan biakan nyamuk.
