Kolaborasi Turunkan Stunting di Ternate, Yanieta Paparkan Hal Ini

- 3 Oktober 2023, 23:17 WIB
Ketua TP-PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie saat menjadi pembicara pada Sarasehan Istri Wali Kota APEKSI di Ternate
Ketua TP-PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie saat menjadi pembicara pada Sarasehan Istri Wali Kota APEKSI di Ternate /Humas Pemkot Pontianak/

WARTA PONTIANAK - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastuti memaparkan kolaborasi penurunan stunting di Kota Pontianak ketika menjadi narasumber nasional Sarasehan Istri Wali Kota APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) Tahun 2023 di Ballroom Hotel Amara Bela Internasional, Kota Ternate, Selasa 3 Oktober 2023.

TP PKK Pontianak jadi salah satu unsur yang terlibat aktif di lapangan. Salah satunya lewat inovasi Komitmen, Kolaborasi dan Monitoring (Kokomoto).

"Inovasi itu hadir untuk mendukung Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 18 Tahun 2022 tentang Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting di Kota Pontianak," kata Yanieta.

Baca Juga: Workshop Packaging dan Branding Tingkatkan Omzet Wajib Pajak Kuliner

Sebagai mitra kerja Pemkot, TP PKK Kota Pontianak berkomitmen mendukung program penurunan angka stunting balita. Program itu merupakan salah satu indikator sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Ditargetkan di tahun 2024, angka stunting balita di Kota Pontianak turun menjadi 14 persen.

Beberapa fokusnya adalah peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, kebiasaan pola hidup bersih dan sehat, mutu fasilitas kesehatan, dan pemanfaatan sistem informasi stunting yang terintegrasi. Kerja sama lintas sektor ditingkatkan. Kegiatan dilakukan langsung menyentuh target di lapangan hingga tingkat dasawisma.

"Kegiatan ini dengan tujuan kelompok sasaran yaitu remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak berusia 0-59 bulan," kata Yanieta.

Baca Juga: Wujud Kecintaan Warisan Budaya Nasional, Edi Kamtono Ajak Kenakan Batik

Kegiatan yang dilakukan antara lain sosialisasi, sarapan pagi bersama sekaligus minum tablet tambah darah bagi siswa putri, dan lomba mewarnai tingkat sekolah dasar diawali dengan makan telur bersama.

"Kegiatan ini kemudian dicontoh daerah lain di Kalimantan Barat untuk menggelar kegiatan serupa," imbuhnya.

Untuk melakukan monitoring, selain informasi melalui kader Tim Penggerak PKK dan Posyandu, Kota Pontianak memanfaatkan aplikasi Pazti (Pontianak Zero Stunting). Alat kerja tersebut memudahkan langkah di lapangan agar tepat sasaran.

Baca Juga: Kejuaraan Pencak Silat PSHT Ajang Tolok Ukur Prestasi Atlet, Ini Penjelasan Edi Kamtono

"Melalui aplikasi Pazti, kami memonitoring data by name by address anak yang terindikasi stunting, setelah itu saya bersama tim penggerak PKK Kecamatan dan Kelurahan turun ke masyarakat melakukan langkah-langkah penanganan," jelas Ibu Wali Kota Pontianak.

Hasilnya menggembirakan. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita, angka stunting turun 4,7 persen, dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 19,7 persen di tahun 2022.

"Atas pencapaian ini pula Pemerintah Kota Pontianak mendapatkan apresiasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia Hasto Wardoyo, yang hari ini juga sebagai narasumber utama," sambung Yanieta.

Baca Juga: Bisa Jadi Ole-ole Khas Pontianak, Edi Kamtono Usulkan Festival Kue Bulan Diperlombakan

Selain urusan stunting, Yanieta juga bercerita sejumlah capaian prestasi TP PKK Kota Pontianak baik di tingkat Provinsi Kalimantan Barat maupun nasional.

Jelang akhir masa jabatannya Desember mendatang, PKK Kota Pontianak berhasil kembali meraih juara umum HKG PKK ke 51 tingkat Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023 di Kabupaten Bengkayang.

"Capaian juara umum ini merupakan prestasi yang kedua kalinya diraih oleh TP PKK Kota Pontianak sepanjang kepemimpinan saya," pungkasnya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler