"Tiba-tiba langsung ada pekerjaan pemasangan turap dibelakang rumah. Saya kagetlah, ini bekerja diam-diam. Sepengetahuan Saya, yang namanya proyek itu untuk masyarakat, karena yang merasakannya masyarakat langsung. Namun, kalau proyeknya dikerjakan asal-asalan yang merasakannya juga masyarakat sini," ujar dia.
Selain itu, pekerja di proyek ini juga dianggapnya tidak tahu sopan santun. Karena, kata dia, pekerja ini tanpa permisi main tidur di pintu yang akan dipasang dibelakang rumahnya yang sedang dibangun.
"Main tidur saja, sehingga sampai jebol pintu yang baru dibeli. Padahal, pintu itu akan dipasang ke rumah Saya yang sedang dibangun, tapi tak bisa dipakai dan itu merugikan Saya," jelas dia.
Nasuki pun berharap agar pemasangan turap tersebut dapat diperbaiki dan dikerjakan tidak asal-asalan. Disamping itu, ia pun meminta ganti rugi pintu miliknya yang telah dirusak oleh pekerja.
Baca Juga: Tanggapi Isu Intimidasi Ketua BEM UI, Yakobus: Sudah Seharusnya Mahasiswa Mengontrol Kebijakan
Disisi lain, Kabid Kawasan dan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Pontianak, Andi Yulian Sumawinata hanya meneruskan pesan singkat yang diduga berasal dari pelaksana proyek ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp.
"Pergantian papan yang pecah di Gang Sanubari Pak," tulis pesan singkatnya pada Jumat 10 November 2023.
Ia juga mengirimkan video berdurasi 27 detik yang menayangkan sejumlah pekerja tampak sedang memperbaiki proyek saluran turap beton tersebut.
Kemudian, tim liputan pun mencoba meminta keterangan kembali kepada Nasuki, guna mengetahui apakah benar proyek saluran turap beton tersebut sudah diperbaiki.