Memaknai Rumah Betang, Rumah Adat Khas Kalimantan

- 26 Februari 2024, 17:30 WIB
Arsip - Rumah Betang Suku Dayak
Arsip - Rumah Betang Suku Dayak /Dok: Antara/Disbudpar Kalteng/

WARTA PONTIANAK – Rumah Betang merupakan rumah adat Suku Dayak di Kalimantan. Rumah ini mencerminkan nilai budaya dan filosofi masyarakat Dayak yang menjunjung tinggi persatuan, kesatuan, dan musyawarah mufakat.

Rumah Betang memiliki bentuk memanjang dengan atap perabung tinggi. Panjang Rumah Betang bervariasi, mulai dari 30 meter hingga 150 meter, dengan lebar sekitar 15 meter.

Rumah Betang ditopang oleh tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu ulin yang kokoh. Tiang-tiang ini berjumlah 20 hingga 30 buah dan ditanam sedalam 2 meter untuk menopang berat bangunan.

Dinding Rumah Betang terbuat dari papan kayu ulin atau bambu, sedangkan atapnya terbuat dari daun nipah, daun ijuk, atau seng.

Rumah Betang terbagi menjadi beberapa ruangan, yaitu bilik, serambi, dan dapur:

  • Bilik: Bilik adalah ruangan pribadi untuk keluarga. Jumlah bilik dalam Rumah Betang tergantung pada jumlah keluarga yang mendiaminya.
  • Serambi: Serambi adalah ruangan publik untuk menerima tamu. Serambi biasanya terletak di bagian depan Rumah Betang dan memiliki ruang yang luas.
  • Dapur: Dapur adalah ruangan untuk memasak dan makan. Dapur biasanya terletak di bagian belakang Rumah Betang.

Rumah Betang memiliki fungsi utama sebagai tempat tinggal bagi banyak keluarga dalam satu komunitas. Selain itu, Rumah Betang juga memiliki fungsi lain, yaitu:

Baca Juga: Kuliner Khas Suku Dayak yang Patut Kamu Coba, Kue lepet Salah Satunya

  • Tempat Pertemuan Adat:

Rumah Betang digunakan sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan adat, seperti musyawarah mufakat, pernikahan, dan kematian.

  • Tempat Penyimpanan Hasil Panen:

Rumah Betang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen padi dan hasil panen lainnya.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x