Penyelundupan 40 Ekor Biawak Tanpa Telinga Melalui Pelabuhan Dwikora Pontianak Berhasil Digagalkan

- 13 Maret 2024, 16:01 WIB
Kasat Reskrim Polresta Pontianak bersama Kepala BKSDA Kalbar menunjukan Biawak Tanpa Telinga dalam keterangan pers
Kasat Reskrim Polresta Pontianak bersama Kepala BKSDA Kalbar menunjukan Biawak Tanpa Telinga dalam keterangan pers /Yuni/

Semua catatan keberadaan biawak misterius ini merujuk ke Sarawak (Borneo, Malaysia). WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat menyebut, literatur reptil ini ditemukan di Sarawak Museum Journal yang ditulis oleh Robert G. Sprackland, Jr pada 1970.

Biawak tanpa telinga ini tergabung dalam Genus Lanthanotus. Dia masuk dalam famili Lanthanotidae dan superfamili Varanoidea.

Para peneliti menjulukinya fosil hidup lantaran ia masih hidup saat satwa lain seumurannya sudah punah. Sejak tahun 1878 hingga 1961, hanya 12 spesimen yang telah ditemukan dan hanya sekitar 100 dari kadal ini yang pernah dikumpulkan.

Sebagian besar informasi yang dipublikasikan tentang Lanthanotus borneensis hanya berdasarkan laporan observasi perilaku spesimen tunggal yang disimpan di penangkaran dan sedikit saja yang diketahui tentang perilakunya di habitat aslinya.

Ciri umum satwa ini adalah tidak ada lipatan gular, hidung tumpul dan tidak adanya telinga eksternal atau indra pendengaran lain yang terlihat. Panjang tubuhnya bisa mencapai 45 cm hingga 55 cm.

Baca Juga: Primata Endemik Kalbar Terancam Gegara Omnibuslaw

Selain itu, kelopak matanya transparan dan letaknya yang lebih rendah daripada biawak atau kadal jenis lain.

Ciri yang paling mudah dilihat adalah kulit luarnya yang dipenuhi dengan gerigi-gerigi seperti pada buaya, yang tersusun secara teratur berbentuk garis mulai dari bagian kepala sampai pada ekornya yang cukup panjang.

Warna kulit hewan ini adalah coklat tua pada bagian atas dan berwarna coklat agak muda pada bagian perutnya. Satwa ini memiliki empat kaki di depan dan belakang, dan di setiap kakinya terdapat lima jari dengan kuku yang tajam. Biawak tak bertelinga merupakan reptil yang berkembangbiak dengan cara bertelur.

Para ahli memperkirakan bahwa rentang populasi biawak tak bertelinga ini mungkin hanya ada di Serawak (Malaysia) dan Kalbar.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x