WargaTemukan Jejak Tapak Macan Berkeliaran di Luar Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi

24 November 2020, 16:31 WIB
bekas jejak tapak satwa diduga jenis macan di proyek pembangunan jalur evakuasi Gunung Merapi /Antara/

WARTA PONTIANAK - Jejak tapak kaki satwa mamalia besar ditemukan warga lereng selatan Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Cangkringan Sleman. Warga menduga jejak tapak satwa itu jenis macan tutul.

Namun mengapa macan tutul bisa berkeliaran hingga dekat pemukiman warga atau di luar kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Kawasan TNGM saat ini meliputi Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten.

Jejak satwa diduga macan itu ditemukan warga di wilayah Desa Glagaharjo Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Warga menduga tapak satwa itu diduga jenis macan. Jejak tapak itu ditemukan jalan Suruh-Singlar di Pedukuhan Ngancar di sebuah jalan beton yang baru saja selesai dikerjakan untuk perbaikan jalur evakuasi Merapi.

Baca Juga: Aktivitas Kegempaan Gunung Merapi Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Tidak Panik

Meski belum diketahui secara pasti apakah benar jejak tersebut jenis satwa macan. Sebab hingga belum ada pihak yang memastikannya. Pihak Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY juga belum bisa memastikan secara pasti dan masih memerlukan penelitian dan kajian dari data temuan di lapangan.

Meski diakui di kawasan TNGM masih ada satwa jenis mamalia macan, babi hutan dan kijang. Habibat mereka ada di hutan-hutan lindung lereng Merapi.

Saat para awak media mendatangi lokasi tersebut, seperti diberitakan Portal Jogja berjudul "Ada Jejak Tapak Macan, Berkeliaran di Luar Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Dekat Pemukiman" jejak tapak itu terlihat jelas di jalan beton yang baru selesai dikerjakan warga saat perbaika jalur evakuasi Gunung Merapi.

Jalan beton semen itu masih basah, kemudian dilintasi satwa tersebut di atas jalan yang baru selesai dikerjakan. Setelah jalan beton mengering jejak tapak kaki itu masih kelihatan dengan jelas bantuknya.

Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Suara Gemuruh, Netizen Ribut Meletus

Jejak kaki yang ada di jalan beton itu jumlahnya cukup banyak. Ukuran tapak yang terlihat di jalan beton mengeras juga bervariasi, mulai dari yang besar hingga berukuran kecil. Dengan begitu bisa diperkirakan satwa lebih dari satu. Ada yang besar, sedang ataukecil bila melihat ukuran jejak kaki yang terlihat.

Babinsa Kalurahan Glagaharjo, Koptu Eko Widodo, menyampaikan jejak kaki satwa itu ditemukan warga pada Jumat (20/11/2020) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu pekerja yang membangun jalur evakuasi hendak beres-beres.

Eko mengatakan yang pertama kali mengetahui adaah pekerja yang mengecor jalan beton.

"Aktivitas pekerja jalur evakuasi yang melakukan pengecoran pada hari Jumat kemarin. Ditemukan ada jejak seperti itu jam 3 pagi," kata Eko di lokasi, Senin (23/11/2020).

Ia mengaku tidak bisa memastikan jenis satwa yang ada tapak di jalan beton tersebut. Dugaan sementara, jejak itu adalah satwa jenis macan.

"Sementara dugaannya warga memperkiraka itu macan tutul," katanya.

Dugaan itu diperkuat dengan pengakuan beberapa orang warga yang menurutnya sempat melihat macan tutul pada 2018 lalu. Saat itu beberapa warga melihat ada empat ekor macan.

Baca Juga: Tinjau Pengungsian Gunung Merapi di Boyolali, Kepala BNPB Ingatkan Protokol Kesehatan

"2018 lalu ada beberapa warga yang melihat macan tutul, jumlahnya empat ekor. Jadi bukan karena aktivitas Gunung Merapi kemudian turun," tegas Eko.

Berdasarkan jejak yang ada di jalan beton itu, diperkirakan jumlah satwa sekitar 2-3 ekor.

"Ini masih dugaan saja, jumlahnya ada sekitar 2 atau 3 ekor. Karena yang dewasa itu ada jejak 1 dan itu paling dominan. Tapi ada juga jejak yang kecil," katanya.

"Memang ada info soal itu (temuan jejak kaki satwa). Ini masih dalam kajian kami," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I TNGM, Wiryawan dalam pesan singkatnya.

Baca Juga: Alami Gempa Guguran Sebanyak 59 Kali, Ini Kondisi Terkini Gunung Merapi

Meski sudah menerima laporan temuan jejak pihaknya saat ini sedang mengkaji jenis satwa dari jejak kaki tersebut. Hingga saat ini TNGM juga belum mempunyai data-data dan dokumentasi terkait keberadaan satwa jenis tersebut di Merapi. *

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Portal Jogja

Tags

Terkini

Terpopuler