Dibalik Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK, Ini Peran Novel Baswedan

25 November 2020, 12:54 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo / /Instagram.com/@edhy.prabowo/

WARTA PONTIANAK - Ternyata satu Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) saat melakukan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo adalah Novel Baswedan

"Salah satu Kasatgas tersebut benar Novel Baswedan," kata Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Rabu 25 November 2020.

Ali Fikri mengatakan, seperti diberitakan Pikiran Rakyat berjudul "Ternyata Ada Peran Novel Baswedan di Balik Penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK"

kegiatan itu dilakukan tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan tiga Kasatgas.

Baca Juga: Ini Profil Singkat Iis Rosita Dewi Istri Edhy Prabowo yang Ikut Ditangkap KPK

"Baik penyelidikan dan penyidikan termasuk juga dari JPU (Jaksa Penuntut Umum) yang ikut dalam kegiatan dimaksud," ujar Ali Fikri.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, penangkapan Edhy Prabowo terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor benih lobster.

"Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster," ucap Firli Bahuri.

Baca Juga: DPR Sudah Ingatkan Menteri KKP Agar Hati-hati Terkait Ekspor Benih Lobster

Dia mengatakan, Edhy Prabowo ditangkap tim KPK di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang saat kembali dari Honolulu, Amerika Serikat.

"Tadi malam Menteri Kelautan dan Perikanan diamankan KPK di Bandara 3 Soetta saat kembali dari Honolulu," kata dia seperti diberitakan Antara.

Hingga Rabu siang, KPK masih memeriksa Edhy Prabowo bersama beberapa orang lainnya yang ikut ditangkap.

KPK mempunyai waktu 1X24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang telah ditangkap itu.

Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK di Bandara Soekarno Hatta usai Pulang dari Amerika Serikat

Di tempat terpisah, anggota Komisi IV DPR, Bambang Purwanto mengatakan, mereka sudah memperingatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo agar berhati-hati mengekspor benih lobster.

Ia mengatakan, ekspor benih lobster akan menuai banyak sorotan karena termasuk jarang dilakukan. Sehingga, mekanisme dan tata kelola harus cermat dan hati-hati.

"Di era keterbukaan ini, semua bisa memantau setiap kebijakan. Di Komisi IV (DPR) sudah sering kami ingatkan," ujar Bambang Purwanto.

Baca Juga: Usai Menteri KKP Ditangkap KPK, Netizen Beri 'Kode' ke Jokowi agar Panggil Suji Pujiastuti

Menurut dia, negara produsen benih lobster seperti Indonesia tentu harus menjaga jangan sampai hanya mengekspor benih, melainkan harus mempunyai semangat budi daya sekaligus menambah kesejahteraan nelayan.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler