TNI AL Temukan Serpihan Besar Badan Pesawat di Kedalaman 16 Meter di Perairan Kepulauan Seribu

10 Januari 2021, 16:41 WIB
Prajurit TNI Angkatan Laut dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka) menemukan serpihan besar badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. /foto instagram korps_marnir_tni_al/

WARTA PONTIANAK - Serpihan besar badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak berhasil ditemukan oleh pasukan Khusus Korps Marinir TNI AL Detasemen Jalamangkara (Denjaka)

Melalui akun Instagram-nya, @korps_marinir_tni_al, mengatakan menemukan serpihan besar badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di antara Pulau Laki dan Pulau Lacang, perairan Kepulauan Seribu pada Minggu (10/01).

Tepat pukul 09.30 WIB serpihan besar badan pesawat berupa plat besi berukuran panjang kurang lebih tiga meter itu ditemukan di kedalaman 16 meter.

Baca Juga: KRI Parang Bawa Satu Kantong Berisi 5 Potongan Tubuh yang Diduga Milik Korban Pesawat Sriwijaya Air

Penemuan serpihan besar badan pesawat Sriwijaya Air SJ 128 tersebut seperti diberitakan Jaktimnews berjudul "Sinyal dari Sriwijaya Air SJ 182 Terdeteksi di Laut, Marinir Temukan Serpihan Besar Badan Pesawat" langsung disaksikan oleh Komandan Korps Marinir, Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han), Asop Dankormar, Kolonel Marinir Ahmad Fajar, Asop Danpasmar 1, Kolonel Danuri, dan Koorsmin Dankormar, Letkol Marinir Bambang.

Serpihan besar badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan diserahkan dan dikumpulkan di Posko SAR Terpadu di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan bahwa KRI Rigel-933 bersama tim gabungan yang diterjunkan juga telah menemukan sinyal dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

“Tim penyelam sudah melakukan penyelaman di titik koordinat itu dan menemukan lebih banyak lagi bagian dari pesawat, seperti life vest dan bagian resgistrasi pesawat di kedalaman sekitar 23 meter,” beber Hadi.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, menyampaikan bahwa pihaknya pun sudah menerjunkan tim menuju lokasi dengan mengunakan Kapal Baruna Jaya IV.

Baca Juga: Cerita Vera, Salah Satu Calon Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Batal Berangkat

Kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini memiliki kemampuan untuk mendeteksi bentuk atau objek di bawah permukaan laut.

Sebelumnya, tadi pagi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) juga mengumumkan telah menerima serpihan-serpihan kecil badan pesawat yang diduga kuat berasal dari pesawat Sriwijaya Air JT 182.

Melalui akun Instagram Basarnar, @sar_nasional, Kepala Basarnas, Marsekal Madya (TNI) Bagus Puruhito, selaku Koordinator SAR mengatakan bahwa serpihan pertama yang dimasukan ke dalam kantong mayat ditemukan Sabtu (09/01) sekitar pukul 23.55 WIB.

Serpihan-serpihan kecil badan pesawat ini ditemukan oleh tim SAR di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Baca Juga: Berikut Daftar Kecelakaan Udara yang Terjadi di Langit Indonesia

“Serpihan-serpihan kecil badan pesawat telah diserahkan kepada DVI Mabes Polri, yang diwakili oleh Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kedokteran Kepolisian (Dokpol), Kompol Asep Winardi, pada Minggu (10/01) dini hari pukul 00.10 WIB,” jelas Bagus.

Penyerahan serpihan-serpihan kecil badan pesawat berlangsung di Posko SAR Terpadu di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dikabarkan hilang kontak dengan menara pengawas sejak Sabtu (9/01) pukul 14.47 WIB.

Pesawat yang membawa enam orang awak kabin dan 56 orang penumpang tersebut terakhir terdeteksi di perairan utara Jakarta, tepatnya di 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca Juga: Canggih! Begini Rancangan Pesawat Masa Depan dari Insiyur Pesawat Asal Ukraina

Hilang kontak terjadi saat pesawat sudah melewati ketinggian 11.000 kaki, pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.***

 

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Jaktim News

Tags

Terkini

Terpopuler