Bantuan Luar Negeri Terhadap KRI Nanggala 402, Master Pertahanan Joshua Banjarnahor Minta Harus Ekstra Waspada

25 April 2021, 18:08 WIB
Analisa Pertahanan Kemanan Negara terkait Bantuan Luar Negeri yang mencari KRI Nanggala 402 /@banjarnahor/Instagram

WARTA PONTIANAK – Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan Luar Negeri terhadap KRI Nanggala 402 yang hilang kontak, setelah melakukan penyelaman untuk latihan tembak strategis torpedo SUT yang ada di Perairan Bali, Rabu 21 April 2021 lalu.

Atas insiden tersebut, Master Pertahanan dari Universitas Pertahanan RI, yakni Joshua Banjarnahor sekaligus analisa pencarian dan pertolongan BASARNAS, berharap Indonesia waspadai perihal pertahanan keamanan negara dan memaparkan analisanya.

Sebab, sebelumnya Angkatan Laut Perancis dalam waktu yang berdekatan mengungkapkan Kapal Selam serang bertanaga nuklir telah berhasil kembali dengan selamat, setelah misi ke Lautan Cina Selatan (LCS) dan muncul ke permukaan Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera.

Hal inilah bagi Joshua Banjarnahor harus kita waspadai, dilansir dari Instragam @banjarnahor yang diunggahnya pada 24 April 2021.

"Angkatan Laut Perancis mengungkapkan bahwa kapal selam serangan bertenaga nuklir telah kembali dengan selamat, setelah melakukan misi ke Luatan Cina Selatan selama 7 Bulan, tak hanya itu, Kapten Kapal Selam Perancis Antoine Delaveau mengungkapkan, Kapal Selamnya berhasil muncul ke permukaan setelah melakukan misi secara diam-diam tanpa terdeteksi, dimana sebelumnya bergerak melalui Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera," ucapnya pada Story Instagram.

Baca Juga: Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Hilang Kontak Dipastikan Tenggelam di Dasar Laut

Hal ini ia ketahui melalui siaran pers Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly, dan dirinya memaparkan bahwa hal tersebut yang dirilis publik, dilain hal kita tidak tahu mereka kemana aja selama di perairan Indonesia.

"Pasti ada yang bertanya, kan Perancis Kapal Selamnya cuma lewat Selat Sunda doang, kan jauh dari lokasi hilangnya Nanggala di perairan Bali," ucapnya.

"Itu kan yang dirilis Publik, kita tidak tahu sebenarnya ngobok-ngobok kemana aja tuh Kapal Selamnya Perancis selama di Perairan Indonesia," sambungnya.

"Saat sudah tau Kapal Selam Emaraude milik Perancis yang berhasil masuk ke perairan Indonesia, dalam hati saya berbicara : betapa lemahnya sistem pertahanan kemanan negara kita, jika Kapal Selam Perancis melakukan sabotase atau penyerangan obyek vital Negara, habislah kita," tegasnya.

Baca Juga: Update Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402, Petugas Temukan Serpihan dan Tumpahan Minyak

Sementara itu, dirinya memaparkan setelah berhasilnya Kapal Selam Emaruade milik Perancis, lalu muncul berita Kapal Selam KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan Bali, hal ini menjadi dua berita yang berdekatan.

"Satu kapal selam Perancis yang dengan bangganya mengumumkan bisa melewati perairan Indonesia tanpa halangan sama sekali, kedua berita Kapal Selam Nanggal 402 yang hilang kontak," ucapnya.

"Kini banyak pakar, pengamat dan pejabat pertahanan otaknya sedang berputar keras, ada apa ini, apa kebetulan saja, atau bukan suatu kebetulan," sambungmya.

Baca Juga: Persatuan Dukun Nusantara Ikut Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402

Perlu diketahui, posisi wilayah kelautan Indonsia sangat strategis, terlebih pada saat mulainya perang cuan 2020 antara China dan Supporternya melawan Amerika dan jaringnya.

Ada atau tidak ada hubunganya antara kedua berita kapal tersebut, haruslah kita waspadai,  jangan apatis.

"Pemerintah kita sudah meminta bantuan pencarian ke negara luar, nampaknya mereka negara-negara luar sangat antusias dengan alasan 'membantu mencari kapal selam milik TNI AL, dengan mudahnya masuk ke perairan Indonesia," ucapnya.

"Bukan mau menyepelekan, kita tau kalau sistem pertahanan keamanan kita sangat lemah dibandingkan mereka, ada Amerika, Australia, India, Singapur, Rusia, Jerman, Perancis. Semoga mereka saat masuk perairan kita, benar-benar membantu dan tidak sebalknya, melakukan operasi Militer atau Intelijen," sambungnya.

Baca Juga: Beredar Video Kapal Selam Tanpa pergerakan yang diduga KRI – 402

Joshua Banjarnahor, menyampaikan agar kita ekstra waspada, khususnya untuk anak muda, sebab tidak ada makan siang yang gratis dan jangan sampai kita menjadi kambing.

"Tidak ada makan siang yang gratis, kita harus ekstra waspada. Jangan sampai dua naga bertarung, kita kambing mati ditengah-tengah," tegasnya.

"Anak muda jangan cuma fokus ke medsos dan game saja, yuk peduli sama bangsa, peduli dengan pertahanan kita, jangan apatis," tutupnya. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler