Natuna Diperebutkan AS dan Tiongkok untuk Pangkalan Militer, Ini Sikap Tegas Indonesia

3 November 2020, 18:40 WIB
Presiden Jokowi kunjungi Natuna /

WARTA PONTIANAK - Memanasnya hubungan Tiongkok dan Amerika Serikat membuat posisi Indonesia diperebutkan kedua negara adidaya tersebut.

Oleh karenanya, kedua negara menginginkan pulau Natuna untuk dijadikan pangkalan militer.

Letak geografis Natuna yang menghadap langsung ke Asia Pasifik dinilai ideal untuk memperkuat angkatan bersenjata atau militer baik oleh Tiongkok maupun AS.

Baca Juga: Jokowi Bakal Anugerahi Bintang Mahaputera kepada Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo

Namun, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, secara tegas menolak kedua negara yang inginkan menjadikan wilayah Indonesia sebagai pangkalan militer.

 

Perlu diketahui, Indonesia mengantuk paham politik bebas aktif sebagai pandangan politik luar negeri Indonesia.

Artinya seperti diberitakan Jakbarnews.com berjudul "AS dan Tiongkok Perebutkan Natuna untuk Pangkalan Militer, Begini Sikap Tegas Indonesia"

Indonesia tidak terikat traktat ataupun kekuatan militer pada satu kelompok tertentu.

Terkait letak strategis Natuna, Retno mengatakan, bawa Natuna bukannya mau direbut AS, namun Washington ingin meminjamnya untuk dijadikan pangkalan militer.

Sebab, Natuna yang menghadap langsung ke Samudera Pasifik tempat konflik dengan klaim Nine Dash Line China sangat cocok dijadikan pangkalan militer.

Seperti diketahui, sebelumnya Menlu AS Mike Pompeo beberapa waktu lalu mengunjungi Indonesia.

Baca Juga: 11 Jam Diperiksa, Tersangka Kasus Pembakaran Gedung Kejagung Tidak Ditahan

Dalam pertemuan tersebut Pompeo memuji keberanian Indonesia saat menolak tegas keberadaan Tiongkok di perairan teritori Indonesia.

"Banyak negara yang menolak klaim Tiongkok mengenai sejumlah bagian dari LCS. Ini jelas dan berani termasuk yang dilakukan Indonesia sebagai subyek di dalam Asia dan Amerika Serikat." ujar Pompeo seperti dikutip zonajakarta.com.

Lebih lanjut Pompeo menilai kekuatan maritim Indonesia dalam hal ini TNI AL berhasil menanggulangi kekuatan Tiongkok di Natuna Utara.

"Sebagai contoh kekuatan maritim (TNI AL-red) untuk menjaga kedaulatan negara di Kepulauan Natuna," tambahnya.

Di pihak Indonesia, Menlu Retno Marsudi mengutarakan jika Jakarta ingin kawasan regional yang damai dan stabil.

Baca Juga: Laboratorium PCR Rumkit Kartika Husada Segera Beroperasi

"Kami berdiskusi pula mengenai kondisi di LCS dan bagi Indonesia wilayah itu harus dipertahankan sebagai wilayah perairan yang damai dan stabil," ucap Retno Marsudi.

Retno juga berharap adanya pengusaha AS yang mau berinvestasi di Natuna.

"Saya mendorong pebisnis Amerika Serikat untuk berinvestasi lebih di Indonesia, termasuk di pulau-pulau terluar seperti Kepulauan Natuna," kata Retno.

Retno yang mengetahui ini lantas tegas menyatakan negeri ini tak akan jadi pangkalan militer asing dari negara manapun.

"Sekali lagi saya ingin tegaskan bahwa dengan politik bebas aktif Indonesia, Indonesia tidak akan menyerahkan teritorinya untuk pangkalan asing negara manapun," kata dia dalam acara virtual di Jakarta.

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Jakbarnews.com

Tags

Terkini

Terpopuler