Bahkan dengan tegas dalam catatan diplomatik yang dikirim ke Sekjen PBB pada 26 Mei lalu, Indonesia menyatakan menolak klaim Nine Dash Line.
Tindakan tegas juga selalu ditunjukkan Indonesia dalam mempertahankan wilayahnya, terutama dari kapal-kapal China yang ingin mencuri ikan.
Demi memperkuat pertahanan nasional di Laut China Selatan, Angkatan Laut Indonesia akan memindahkan pangkalan militernya ke Pulau Natuna.
Baca Juga: Tiongkok Sebut Laut China Selatan Sebagai Rumah Bersama
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono mengatakan Armada Komando Angkatan Laut Angkatan Laut (Guspurla) yang saat ini ditempatkan di ibu kota Jakarta akan dipindahkan secara permanen ke Natuna.
Aksi ini diambil menyusul meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan wilayah tersebut.
"Untuk mengantisipasi sesuatu yang bisa terjadi kapan saja, Panglima TNI bisa langsung memimpin kapal perang dengan satuan tugas yang dikerahkan," kata Margono kepada wartawan.
Akan dibuat pasukan yang bertugas melakukan operasi tempur laut dan amfibi untuk mendukung penguasaan laut serta mencapai tujuan strategis guna menegakkan hukum dan kedaulatan di laut teritorial.
Selain di wilayah Natuna, seperti diberitakan Zona Jakarta berjudul "Siap Hadapi Tiongkok di Laut China Selatan, Indonesia Pindahkan Pangkalan Militer ke Natuna" TNI AL juga mengantisipasi kerentanan di perbatasan laut, antara lain Selat Malaka, Blok Ambalat, dan Samudra Pasifik.
Baca Juga: Berkunjung ke Indonesia, Mike Pompeo Puji Indonesia Soal Laut China Selatan