Wiku: Kepala Daerah Harus Kolaborasi Turunkan Angka Positif Covid-19

- 27 November 2020, 12:14 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito /KPCPEN/BNPB

"Akan tetapi konsistensi ini perlu pengendalian yang lebih masif. Sehingga tidak hanya menghasilkan penurunan yang konsisten, tetapi juga signifikan," ungkap Wiku seraya menunjukkan grafik tren kasus aktif.

Dalam grafik tren kasus aktif, Jawa Tengah mendapat perhatian. Karena provinsi ini menunjukkan peningkatan kasus aktif setiap minggunya.

Baca Juga: Awal Kisah Rinto Andika, Putra Kalbar Bisa Jadi Asisten Stafsus Presiden

Dari data, pada awal November, Jawa Tengah sempat memiliki kasus aktif 12,19%. Namun pekan ini, meningkat drastis hingga mencapai 20,70%.

"Mohon, agar betul-betul diperhatikan penyebab utama kenaikan kasus aktif ini. Jadikan momen ini, sebagai momen untuk menurunkan angka kematian dengan memastikan kasus aktif yang ada sembuh seluruhnya," pesan Wiku dalam keterangan pers yang diterima Warta Pontianak, Jumat 27 November 2020.

Baca Juga: Sempat 3 Hari Dirawat di RS, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto Meninggal Dunia karena Covid-19

Ia meminta Pemda jangan lengah dan aparat penegak hukum setempat untuk mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan oleh masyarakat.

Pemda provinsi prioritas juga diminta untuk memprioritaskan penanganan Covid-19 kabupaten/kota yang menyumbang terbesar dalam peningkatan kasus positif.

Dimulai dari Aceh yaitu Kota Banda Aceh (Aceh) sebanyak 28,43% dari total kasus, Kota Medan (Sumatera Utara) sebanyak 47,74%, Kota Padang (Sumatera Barat) sebanyak 55,55%, Kota Pekanbaru (Riau) sebanyak 52,18%, Jakarta Timur (DKI Jakarta) sebanyak 18,92%, Kota Bekasi (Jawa Barat) sebanyak 18,5%, Kota Semarang (Jawa Tengah) sebanyak 25,38%, Kota Surabaya (Jawa Timur) sebanyak 28,32%, Kota Denpasar (Bali) sebanyak 27,54%, Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan) disebanyak 24,97%, Kota Samarinda (Kalimantan Timur) sebanyak 29,99%, Kota Makassar (Sulawesi Selatan) sebanyak 46,37%. Dan terakhir Kota Jayapura (Papua) sebanyak 47,66% dari total kasus.

"Saya tekankan, setiap daerah harus belajar dan meningkatkan kemampuan dalam melihat situasi dan kondisi. Terutama pimpinan daerah dan masyarakatnya dari kota-kota besar diatas untuk berkolaborasi dalam menurunkan laju penularan," tutup Wiku. ***

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x