Indeks Keterbukaan Informasi Untuk Ketahanan Nasional

- 27 November 2020, 19:16 WIB
Forum Komunikasi Informasi Publik
Forum Komunikasi Informasi Publik /Humas Kemenko Polhukam/

WARTA PONTIANAK –Deputi VII Bidkoor Kominfotur Kemenkopolhukam, Marsda TNI Rus Nurhadi Sutedjo mengungkapkan Kemenko Polhukam memiliki komitmen untuk menjalin komunikasi dan bersama-sama dengan para stakeholders dalam membangun bangsa dan Negara.

Ini diungkapkannya dalam Forum Komunikasi Informasi Publik dengan tema Urgensi Indeks Keterbukaan Informasi Bagi Ketahanan Nasional.

“Era revolusi industri 4.0 ini telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan baik dibidang ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan Keamanan, termasuk dalam keterbukaan informasi publik dan layanan informasi publik,” jelas Marsda TNI Rus saat membuka acara di Bogor, Jawa Barat, Jumat 27 November 2020, dalam keterangan pers yang diterima Warta Pontianak.

Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Turun Gunung ke Pilkada Surabaya

Pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu keharusan dalam pelaksanaan pemerintahan. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat dan mudah diakses sejalan dengan pelaksanaan keterbukaan informasi publik yang mewajibkan seluruh badan publik termasuk pemerintah daerah untuk mengembangkan sistem informasi berbasis elektronik dalam menyediaakan informasi publik.

“Acara Forum Komunikasi Informasi Publik yang kita Iakukan hari ini Jumat, 27 November 2020 menjadi salah satu acara dalam upaya untuk menjelaskan bahwa pentingnya penetapan Indeks Keterbukaan Informasi,” ungkapnya.

Baca Juga: Mulai 2021, BOS Madrasah Swasta Disalurkan Langsung oleh Kemenag

Ide penyusunan indeks menjadi jawaban terhadap keinginan KIP untuk mendapatkan data, fakta dan informasi terkait upaya-upaya pemerintah Republik Indonesia, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dalam melaksanakan kewajibannya di 34 provinsi di Indonesia, Indeks diharapkan dapat menggambarkan disparitas keadaan yang ada.

“Bukan hanya antara pusat dengan daerah atau antar daerah; tapi kesenjangan antara desa-kota, kesenjangan antara Jawa-luar Jawa, dan kesenjangan antara wilayah barat Indonesia dengan wilayah timur Indonesia,” lanjutnya.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: Kemenkopolhukam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah