Tokoh Lintas Agama di Sulteng Nyatakan Sikap atas Pembantaian Satu Keluarga di Sigi

- 1 Desember 2020, 08:39 WIB
Tokoh lintas agama temui Kapolda Sulteng Terkait Peristiwa Pembunuhan Sadis di Sigi, Sulawesi Tengah
Tokoh lintas agama temui Kapolda Sulteng Terkait Peristiwa Pembunuhan Sadis di Sigi, Sulawesi Tengah //Humas Polda Sulteng//

WARTA PONTIANAK -  Terkait kekerasan yang telah terjadi di wilayah Sigi, Sulawesi Tengah mendorong sejumlah organisasi lintas keagamaan dari berbagai agama di wilayah Sigi, Sulawesi Tengah turut menyampaikan sikap.

Pernyataan sikap ini dilakukan dalam sebuah kunjungan di Markas Polda Sulawesi Tengah, Palu, pada Senin, 30 November 2020, yang diterima oleh Kepala Polda Sulawesi Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rakhman Baso.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Polisi Didik Supranoto menyebutkan jika rombongan organisasi keagamaan ini diterima langsung oleh pimpinannya di ruang kerjanya.

Baca Juga: Besok, TNI Berangkatkan Pasukan Khusus Melawan Kelompok Teroris MIT di Sigi

Para tokoh lintas agama Sulawesi Tengah ini menemui Baso untuk menyampaikan sikap atas peristiwa tindakan kekerasan sadis terhadap empat warga Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, yang diduga dilakukan Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Poso pimpinan Ali Kalora, Jumat, 27 November 2020 lalu.

Dipimpin oleh Ketua FKUB Sulawesi Tengah, Profesor H Zaenal Abidin, selain untuk menyampaikan sikap, para tokoh lintas agama ini juga bersilaturahmi dan memberi dukungan atas upaya yang telah diambil oleh Polda Sulawesi Tengah terkait penyelesaian kasus kekerasan di Sigi.

"Para tokoh lintas agama juga menyerahkan pernyataan sikap bersama Persatuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injil Indonesia (PGLII), Forum Umat Kristen (FUKRI) Sulawesi Tengah dan FKUB Sulawesi tengah. Selain karena turut prihatin atas tragedi Lemban Tongoa Sigi, tokoh lintas agama sekaligus membacakan dan menyerahkan pernyataan sikap bersama tertanggal 30 November 2020 yang mereka tanda tangani kepada kepala Polda Sulawesi Tengah," kata Supranoto.

Baca Juga: Pelaku Curi 40 Kg Beras Sebelum Membunuh 4 Warga dan Bakar Rumah di Sigi

Sementara itu, seperti diberitakan Fix Palembang berjudul "Para Tokoh Lintas Agama Turut Nyatakan Sikap atas Pembantaian Satu Keluarga di Sigi" pernyataan sikap yang disampaikan diantaranya mengharapkan kepada pemerintah dan seperti institusi terkait di Sulawesi Tengah untuk bisa segera menuntaskan kasus ini sampai tuntas secara transparan menangkap dan menindak tegas para pelaku sesuai dengan amanah UUD 1945 serta memberikan empati yang bisa meringankan beban keluarga korban.

"Meminta kepada pemerintah agar dapat memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat Sulawesi Tengah dalam hal beragama dan menjalankan kegiatan keagamaan sesuai pasal 29 UUD 1945, terutama bagi umat Kristiani yang sebentar lagi mengadakan perayaan Natal pada Desember ini," terang Supranoto.

Selain itu juga dinyatakan, jika peristiwa di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi ini bukan bagian dari ajaran agama manapun dan tidak ada satu ajaran agama manapun.

Baca Juga: Selain Ucapkan Belasungkawa, MUI Sulteng Larang Sebar Foto dan Video Kekerasan di Sigi

Tidak ada agama yang membolehkan perlakuan tindak kekerasan atau menghilangkan nyawa seseorang. Tindakan ini terjadi karena adanya kesalahpahaman oknum dalam memahami ajaran agamanya.

"Dan terakhir PGLII, FUKRI, GPID, GKST, BK, GPdI dan KFUB Sulawesi Tengah tetap mengedepankan dan mengembankan persatuan dan kesatuan serta persaudaraan sesama anak banga Indonesia lebih khusus di Sulawesi Tengah, dan menghimbau kepada semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh peristiwa yang bisa menimbulkan peristiwa baru yang tidak kita inginkan bersama," tambahnya.

Hingga saat ini Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala masih terus memburu gerombolan Mujahidin Indonesia Timur Poso pimpinan Ali Kalora. ***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: FIX Palembang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x