Psikolog Klinis Sebut Karakter Antikorupsi Ditentukan Keluarga

- 5 Desember 2020, 18:16 WIB
Psikolog klinis Ratih Ibrahim dalam webinar di Jakarta, Sabtu (5/12/2020).
Psikolog klinis Ratih Ibrahim dalam webinar di Jakarta, Sabtu (5/12/2020). /ANTARA/Indriani./


WARTA PONTIANAK - Psikolog klinis Ratih Ibrahim mengatakan keluarga memiliki peranan penting dalam menentukan karakter anti korupsi pada anak.

“Keluarga adalah nukleus (inti) bangsa, sumber dari ketahanan bangsa,” ujar Ratih dalam webinar “Anti Korupsi Membangun Negeri” yang diselenggarakan Puspeka Kemendikbud di Jakarta, dikutip dari Antara,Sabtu 5 Desember 2020.

Dia menambahkan dalam mencegah perilaku korupsi, yang perlu diperhatikan yakni pengasuhan dan penerapan nilai antikorupsi, orang tua teladan dan pola asuh dengan prinsip 5K.

Baca Juga: Ekosistem Garis Pantai Sangat Penting untuk Mitigasi Bencana Tsunami

Prinsip 5K tersebut, yakni kasih, konsekuen, konsisten, kompak, dan kompromi.

“Jika kita mengasihi anak kita, mengasihi keluarga kita, kita akan fokus 100 persen untuk keluarga. Tidak ada memberikan makan anak kita dengan uang haram,” tambah dia.

Konsekuen memiliki artian tidak mengajarkan anak korupsi, orang tuanya juga tidak memiliki perilaku korupsi. Semuanya harus berasal dari hasil kerja keras yang jujur.

“Sikap konsekuen ini harus dilakukan secara konsisten kepada seluruh anggota keluarga. Keluarga juga harus kompak, maka menjadi teladan dan antikorupsi,” terang dia.

Terakhir, adalah kompromi, yakni melakukan penyesuaian dengan kebutuhan. Misalnya, jika besar pasak daripada tiang kita mengkompromikan dan menurunkan ego kita.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x