“Alhamdulillah, kalau di aspek mutu itu sudah memenuhi aspek cara produksi obat yang baik, ya. Tidak ada efek samping yang kritikal. Dari aspek keamanan sudah baik, sekarang aspek efektivitas, dan khasiat yang kita tunggu,” ujarnya.
Dala uji klinis, para ilmuwan katanya mengambil sampel darah para relawan dan dianalisis di laboratorium. Untuk melihat seberapa besar vaksin itu memberikan peningkatan antibodi pada manusia. Karena ada standar yang harus dicapai agar vaksin itu efektif. Dan juga kemampuan vaksin untuk menetralisir virus yang menyerang tubuh manusia.
Baca Juga: Pemerintah Prioritaskan 1,2 Juta Vaksin Untuk Tenaga Medis
Penny meyakinkan, bahwa pemerintah hanya akan memberikan vaksin yang bermutu, berkhasiat, dan aman. Untuk itu memang dibutuhkan waktu agar pemerintah mendapatkan data yang cukup dan BPOM baru akan mengeluarkan EUA.
“Dan kami juga tentunya akan menganalisa dengan para expert (ahli) dan dokter-dokter ahlinya,” tegas Penny.
Pada kesempatan yang sama Juru Bicara Pemerintah Reisa Brotoasmoro, berharap masyarakat sabar menunggu. Namun, sembari datangnya vaksin, masyarakat bisa melakukan cara sederhana, yaitu dengan terus disiplin menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
“Agar upaya pencegahan kita dapat optimal,” pesan Reisa. ***