Mengapa Masyarakat Mesir Mengistimewakan Kucing? Ini Alasannya

- 9 Desember 2020, 16:38 WIB
Ilustrasi hewan kucing
Ilustrasi hewan kucing /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Kehidupan antara kucing dan manusia bermula dari negeri Mesir. Beberapa ahli percaya bahwa masyarakat Mesir kuno menganggap kucing sangat keramat.

Kepercayaan ini berawal dari banyaknya lukisan yang menggambarkan perlakuan istimewa yang diberikan oleh masyarakat Mesir pada kucing. Di Mesir, kucing sering mendapat perhatian khusus layaknya dewa.

Baca Juga: Tanpung Lebih dari 300 Ekor Kucing di Rumahnya, Warga Parung Bogor Ini Jadi Sorotan Dunia

Saking berharganya kucing bagi masyarakat Mesir, ketika kucing mati, keluarga akan mencukur alis sebagai tanda berkabung dan akan tetap berduka sampai alis tumbuh kembali.

Jika ada seseorang yang membunuh kucing, maka itu dikategorikan tindak kriminal. Seorang pembunuh kucing bakal diancam hukuman mati, termasuk membunuh kucing secara tidak sengaja.

Kucing pertama kali dijinakan di Mesir sekitar 10.000 tahun lalu. Penjinakan kucing dilakukan setelah beberapa ekor kucing ditemukan tersesat di peternakan.

Mayoritas masyarakat Mesir kuno berprofesi sebagai petani yang selalu dihadapkan dengan hama, di mana kucing memainkan peran penting dalam mengusir hewan pengganggu.

Baca Juga: Polri akan Jatuhkan Sanksi kepada Oknum Polisi yang Melempar Anak Kucing ke Parit

Sejak saat itu, mulai banyak warga yang menyisihkan makanan untuk kucing. Hubungan ini dianggap simbiosis mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan.

Ketika banyak orang Mesir yang bermigrasi, seperti merantau dan melaut, mereka tetap membawa kucing kemana pun mereka pergi.

Selain itu,seperti diberitakan Mudanesia berjudul "Simak Alasan Mengapa Masyarakat Mesir Mengistimewakan Kucing" kucing juga sangat dihormati dari sudut pandang spiritual. Banyak orang Mesir yang percaya bahwa kucing yang muncul dalam mimpi maka keberuntungan akan segera datang.

Kucing dikaitkan dengan banyak agama selama zaman Mesir kuno. Dewi Mafdet yang menyerupai cheetah, merupakan slaah satu dewi paling awal di Mesir.

Dewi Mafdet dipuja oleh orang yang mencari perlindungan dari makhluk berbisa, dan juga karena Sang Dewi mewakili keadilan.

Baca Juga: Haru, Seekor Kucing Berhasil Diselamatkan Seekor Anjing Pelacak di Turki

Bastet adalah dewi yang paling terkenal di antara semua dewi kucing. Bastet memiliki wujud setengah kucing dan setengah wanita.

Dia dikenal sebagai penjaga rumah, melawan kejahatan, hingga penyakit. Banyak orang memujanya karena Bastet dikaitkan dengan kewanitaan dan kesuburan.

Di Mesir, tidak hanya jenazah manusia saja yang di mumikan. Sekitar 300.000 mumi kucing dapat ditemukan di tempat ini.

Masyarakat Mesir kuno percaya bahwa setelah kematian akan ada kehidupan selanjutnya. Mumi akan diperban bermacam warna dan ditempatkan pada peti kayu.

Kebanyakan masyarakat pada umumnya hingga saat ini masih mempercayai hal yang berbau mistik, baik berupa symbol dan gambar-gambar. Tak jarang mereka juga mengunakannya sebagai jimat dan pelindung.

Baca Juga: Bakar Istri, Suami di Dumai Ini Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Salah satu daya tarik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah utchat, yang disebut juga dengan “mata keramat”.

Utchat merupakan salah satu gaya merias mata yang berukir serba-serbi manifestasi kucing di sekelilingnya.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: mudanesia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x