Ferdinand: Kemenangan Gibran dan Bobby, Jangan Kaitkan Dengan Presiden Jokowi

- 9 Desember 2020, 17:10 WIB
Putra dan Menantu Presiden Jokowi. Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Bobby Nasution (kanan).
Putra dan Menantu Presiden Jokowi. Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Bobby Nasution (kanan). //Instagram/@gibran_rakabuming @bobbynst/

WARTA PONTIANAK – Pilkada serentak 2020 yang digelar hari ini, 09 Desember 2020 menjadi lebih special. Pasalnya, Pilkada tahun ini diikuti anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, Pilkada kali ini digelar pada masa Pandemi Covid-19.

Pencalonan anak dan menantu Presiden Jokowi dinilai beberapa tokoh politik, sebagai praktek nepotisme.

Sehingga, mengomentari hal tersebut, Ferdinand meminta agar jangan mengait-ngaitkan kemenangan Gibran dan Bobby dengan Presiden Jokowi, karena yang menentikan itu adalah pilihan rakyat.

Baca Juga: Quick Count Suara Masuk 99,16 % Pilkada Solo 2020: Putra Sulung Jokowi Gibran Ungguli Paslon Bagyo

"Ini negara demokrasi, jangan ada yang mengait2kan kemenangan Gibran dan Bobby dengan posisi Jokowi sbg Presiden. Ini murni demokrasi dan rakyat yg memilih", cuit Ferdinand dari unggahan akun twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 09 Desember 2020.

Sebelumnya, seperti diberitakan MantraSukabumi.com dalam artikel berjudul "Anak Mantu Jokowi Ikut Pilkada, Ferdinad: Jangan Kaitkan Kemenangan Gibran dan Bobby dengan Presiden"

Ferdinan mengatakan, ikutnya anak dan menantu Presiden Jokowi dinilai syah-syah saja, karena demokrasi tidak mengharamkan.

Hal itu ditulis mantan politisi partai Demokrat dalam akun twitter miliknya @FerdinandHaean3 yang diunggah pada 05 Desember 2020.

Baca Juga: Hitung Cepat Pilkada Medan 2020: Pasangan Bobby 'Menantu Jokowi' dengan Aulia Unggul Sementara

"Demokrasi tidak mengharamkan anak pejabat, atau anak mantan pejabat untuk maju berkontestasi dalam Pemilu Legislatif maupun Pilkada," kata Ferdinand dalam cuitannya di twitter.

Ferdinad juga menegaskan, seseorang yang mempermasalahkan hal itu dinilai menolak hak konstitusional sebagai warga negara.

"Mempermasalahkan itu, sama sj kita anti Demokrasi krn menolak hak konstitusional warga negara yg sah. Soal etika, juga tak ada yang dilanggar..!", tulis Ferdinand.

Baca Juga: [Pilkada 2020] ‘Nyoblos’ Saat Pandemi, Warga Perbatasan: Kami Tidak Takut

Ferdinand menjelaskan, negara Indonesia merupakan negara demokrasi, oleh karenanya siapapun berhak memilih dan dipilih.

"Ini negara Demokrasi, siapapun punya hak berpolitik tanpa terkecuali termasuk anak mantu presiden dan wapres, tak ada yang salah", tulisnya.

Seperti diketahui, pada Pilkada serentak di Solo, Gibran didukung PDIP dan banyak partai. Sementara di Medan, Bobby didukung oleh PDIP, Gerindra, Golkar dll, dan Nur Azizah di Tangsel olh Demokrat.

Baca Juga: Kepatuhan Prokes Covid-19 di Pilkada Serentak di Atas 89 Persen, Doni: Jangan Puas dan Ini Berakhir

"Gibran di Solo didukung PDIP dan banyak partai, Bobby di Medan olh PDIP, Gerindra, Golkar dll, Nur Azizah di Tangsel olh Demokrat, Sah..!!," tutupnya. *** (Sofar Syaoqi H/MantraSukabumi.com)

Editor: Yuniardi

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah