Kaleidoskop 2020, Dunia Maya Heboh Mulai Pencurian Data hingga Video Syur

- 29 Desember 2020, 19:43 WIB
Ilustrasi perlindungan data pribadi.
Ilustrasi perlindungan data pribadi. / ANTARA/shutterstock/

 

WARTA PONTIANAK - Sepanjang 2020 begitu banyak peristiwa pencurian data, baik di dalam maupun luar negeri, bahkan di penghujung tahun ini heboh dengan video syur.

Pandemi Covid-19 tentu mempunyai peran cukup besar, selain masih rendahnya kesadaran berkeamanan siber, baik oleh negara, swasta, maupun individu masyarakat.

Bahkan, Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (Communication and Information System Security Research Center/CISSReC) memprediksi pada tahun 2021 kerugian serangan siber secara global bakal mencapai 6 triliun dolar AS (Rp84.000 triliun rupiah) pada 2021.

"Ini karena serangan diperkirakan akan menjadi lebih umum, lebih kuat, dan lebih maju pada tahun-tahun mendatang," kata Dr. Pratama Persadha yang juga Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi CISSReC melalui surat elektronik, Selasa 29 Desember 2020, sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari www.antaranews.com.
Dalam keterangannya, pakar keamanan siber Pratama Persadha menggarisbawahi pentingnya negara, dunia industri, dan pendidikan tanah air untuk melihat selama 2020 ada satu hal penting yaitu pencurian data.

Memang ini terjadi secara global. Namun, dengan pemakai internet lebih dari 180 juta penduduk, tentunya Indonesia harus lebih serius dalam permasalahan ini.

Diakui oleh pakar keamanan siber ini bahwa pencurian data atau serangan siber memang sangat sulit dicegah. Namun, itu semua bisa ditekan dengan pendekatan hukum lewat undang-undang serta pendekatan SDM dan teknologi.

Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi menjadi pembahasan pemberitaan selama 2020 karena begitu banyak kebocoran data dan masyarakat tidak bisa apa-apa karena tidak ada instrumen yang melindungi.

Ditambahkan lagi, semua pihak di tanah air harus membagi fokus selain pada persoalan Covid-19 juga bagaimana meningkatkan keamanan siber tanah air. Tanpa pengamanan integral, tentu investor akan sulit berinvestasi di Indonesia.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x