Ternyata Antibodi Penyintas Covid-19 Dapat Bertahan Tiga Hingga Delapan Bulan

- 4 Februari 2021, 14:13 WIB
Ilustrasi memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19
Ilustrasi memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19 /Anestiev/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Pemerintah Indonesia masih terus melaksanakan pemberian vaksinasi secara gratis ke masyarakatnya.

Tapi, dalam memberikan vaksin ke masyarakat, pemerintah tidak memprioritaskan kepada para penyintas Covid-19. Karena, penyintas Covid-19 telah memiliki antibodi virus corona. Namun, antibodi yang dimiliki oleh penyintas Covid-19 ini tidak dapat bertahan lama.

Penyintas Covid-19 sendiri adalah orang yang bisa pulih dari infeksi virus corona.

Baca Juga: Angpau Imlek Ditransfer Digital, Menkes Budi: Cara Baru Cegah Covid-19

"Antibodi penyintas Covid-19 tidak akan bertahan lama, setelah itu antibodi akan menurun," ujar Ahli sekaligus dokter spesialis penyakit dalam alergi imunologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof Iris Rengganis saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.

Ia mengatakan, meskipun penyintas Covid-19 memiliki antibodi, namun antibodi tersebut hanya dapat bertahan selama tiga hingga delapan bulan. Setelah melewati masa itu, penyintas Covid-19 pun baru bisa di vaksin, sebab antibodi alamiahnya sudah mulai menurun.

"Imunitas terbagi menjadi dua. Pertama, imunitas alamiah atau natural dan yang kedua adalah imunitas yang didapat," ujarnya.

Baca Juga: Hari Ini, 19 Terduga Teroris yang Tertangkap di Makasar Dibawa ke Jakarta

Pada dasaranya, lanjutnya, imunitas alamiah itu digolongkan menjadi dua, yakni aktif dan pasif. Ia menjelaskan, antibodi aktif terjadi setelah seseorang terinfeksi suatu penyakit dan memperoleh kekebalan tubuh. Sementara, yang pasif terjadi dari ibu ke janin melalui plasenta.

"Imunitas yang didapat juga terbagi dua, yakni aktif dan pasif. Untuk aktif terbentuk setelah pemberian vaksin. Namun, perlu diketahui antibodi tidak serta merta langsung terbentuk pasca disuntik, karena membutuhkan waktu minimal 14 hingga 28 hari," ujarnya.

Ia menambahkan,  imunitas yang didapat kategori pasif, merujuk kepada pemberian antibodi langsung. Dalam hal ini tubuh tidak perlu membentuk antibodi seperti yang aktif, misalnya plasma konvalesen.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x