WARTA PONTIANAK - Sampai saat ini badan kapal selam milik KRI Nanggala 420 yang tenggelam di perairan utara Bali belum dievakuasi dari dasar laut, hal ini dikarenakan masih adanya torpedo aktif yang dibawa kapal tersebut.
Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal Laksamana Muda TNI Muhammad mengatakan sejauh ini alat yang digunakan untuk evakuasi hanya mampu membawa bagian kecil badan kapal dari kedalaman 838 meter.
Untuk pengangkatan badan kapal, lanjut Ali, memerlukan pengait untuk diikatkan ke KRI Nanggala yang tenggelam di dasar laut Bali.
"Untuk mengangkat memang agak susah mungkin, karena untuk menempelkan pengait dengan barang yang akan diangkat itu butuh tangan (untuk mengaitkan)," tutur-nya.
Kemungkinan, kata dia, pengait itu akan dicantolkan kepada penyelam yang menggunakan peralatan khusus agar bisa menyelam di kedalaman 838 meter tanpa membahayakan jiwanya. Namun, pengait itu bisa juga dicantolkan oleh robot khusus.
Baca Juga: Keluarga Salah Satu Awak Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang Gugur Lakukan Upacara Pemanggilan Roh
"Bisa penyelam, bisa robot. Kalau penyelam dia harus pakai baju khusus yang bisa sampai kedalaman segitu. Nah ini agak sulit, mungkin akan dibantu robot untuk pasang itu," ujarnya.
Diakuinya ada beberapa bagian kecil dari KRI Nanggala-402 memang sudah berhasil diangkat. Namun untuk bagian-bagian besar belum bisa terangkat ke permukaan.
"Sampai saat ini mungkin hanya bagian-bagian kecil saja yang bisa diangkat. Kalau yang besar belum. Tapi akan kita update lagi terakhir apakah sudah bisa, tapi upaya ini terus kita lakukan," ujarnya.