Network
WARTA PONTIANAK - Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Sabtu 1 Januari 2022 dari pukul 00.00 Wib hingga 24.00 Wib mengungkapkan aktivitas vulkanis gunung merapi terpantau masih terus meningkat, karena telah terjadi 108 kali gempa guguran.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebut, selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat lima kali gempa hybrid atau fase banyak, enam kali gempa embusan serta satu kali gempa vulkanik dangkal.
Asap berwarna putih dengan intensitas sedang sampai tebal tampal keluar dari gunung merapi pada ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.
Baca Juga: Sahkan Aturan Distribusi dan Harga Jual, Jokowi Pastikan BBM Premium Batal Dihapus
Dalam pengamatan tersebut, tercatat tiga kali guguran lava pijar keluar dari gunung tersebut dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.
Sementara, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 24 sampai 30 Desember 2021, teramati penurunan tinggi kubah lava barat daya Merapi mencapai tiga meter.
Sebagai informasi, volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.630.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.
Sampai sekarang BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca Juga: Seorang Ayah Kaget saat Terima Tagihan Rp210 Juta untuk Belanja Game Putrinya
