WARTA PONTIANAK – Seminar hilal pada sidang isbat yang disiarkan langsung pada kanal YouTube Bimas Islam Tv pada Minggu sore 1 Mei 2022, hilal di wilayah Indonesia berada pada ketinggian 4,74 derajat.
Ketinggian hilal yang disiarkan tersebut dijelaskan oleh tim unifikasi kalender Hijriyah Kemenag RI, yaitu Cecep Nurwendaya.
Apalagi sebagian besar titik pemantauan posisi hilal pada Minggu, 1 Mei 2022 berada di atas ketinggian minimum yang ditentukan oleh Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
"POB Cibeas Pelabuhan Ratu, salah satu kebanggaan kita, tingginya 4,74 derajat, elongasinya 6,79," ungkap Anggota tim unifikasi kalender hijriah Kemenag, Cecep Nurwendaya saat memaparkan posisi hilal penentu Idul Fitri 1443 Hijriah.
Menurut Cecep, hasil pemantauan hilal di seluruh Indonesia, juga berada di atas ketinggian minimum MABIMS.
Tinggi hilal di seluruh Indonesia antara 3,79 derajat sampai dengan 5,56 derajat, dan elongasinya antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat
"Sebagian besar daerah di wilayah Indonesia, termasuk POB Cibeas Pelabuhan Ratu sudah memenuhi Kriteria Imkan Rukyat Baru MABIMS," tuturnya.
Baca Juga: BMKG akan Pantau Hilal Awal Syawal 1442 H pada 11-12 Mei di 29 Titik
Dikatakan Cecep Nurwendaya, tinggi hilal berdasarkan kriteria MABIMS, minimal 3 derajat dengan elongasi Bulan-Matahari minimal 6,4 derajat.