WARTA PONTIANAK – Masyarakat Baduy, dikenal dengan keunikan tradisi dan adat istiadatnya, memiliki cara istimewa dalam menjalankan ibadah puasa.
Jauh dari hingar bingar modernitas, mereka memeluk tradisi "Puasa Kawalu" yang sarat makna dan nilai-nilai luhur.
Lebih dari Sekedar Puasa:
Puasa Kawalu bukan sekadar menahan lapar dan haus. Tradisi ini berlangsung selama 3 bulan (78 hari) berdasarkan kalender Sunda, dimulai pada Rabu terakhir di bulan Syawal dan berakhir pada Rabu terakhir di bulan Maulud. Ketentuannya pun lebih ketat dibandingkan dengan Puasa Ramadhan.
Masyarakat Baduy, yang dikenal dengan tradisi dan adat istiadatnya yang unik, memiliki cara mereka sendiri dalam menjalankan ibadah puasa. Berikut beberapa kisah menarik tentang orang Baduy dan puasanya:
- Puasa Kawalu:
Orang Baduy tidak mengikuti kalender Hijriah dalam berpuasa. Mereka memiliki tradisi "Puasa Kawalu" yang berlangsung selama 3 bulan (78 hari) berdasarkan perhitungan kalender Sunda. Puasa ini dimulai pada hari Rabu terakhir di bulan Syawal dan berakhir pada Rabu terakhir di bulan Maulud.
- Ketentuan Puasa Kawalu:
Puasa Kawalu terbilang lebih ketat dibandingkan dengan puasa Ramadhan. Orang Baduy tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melakukan berbagai pantangan, seperti:
Tidak menyalakan api: Makanan dimasak sebelum dimulainya Puasa Kawalu dan disimpan dalam wadah khusus.
Baca Juga: Tak Hanya Memulihkan Hidrasi, Ini Lima Manfaat Minum Air Kelapa saat Berbuka Puasa