Catat! Berikut Sejarah Puasa di Bulan Ramadhan

- 24 Maret 2024, 17:30 WIB
Ilustrasi bulan Ramadhan
Ilustrasi bulan Ramadhan /Mohamed_Hassan/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Puasa bagi umat Islam memiliki makna yang sangat mendalam dalam rangka penghambaan manusia kepada Allah SWT. Puasa tidak hanya ibadah yang memerlukan peran fisik, tetapi juga memerlukan kesehatan batin, bahkan mampu menyempurnakan batin menjadi hamba yang bertakwa.

Takwa yang merupakan muara akhir dari perintah puasa dijelaskan dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Baca Juga: Selain Alpukat, Ini Sederet Buah Padat Yang Wajib Dikonsumsi saat Puasa

Sesuai pembahasan tema di atas, potongan ayat كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ (...sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian...) ini merupakan titik awal mengupas sejarah puasa, khususnya puasa Ramadhan.

Singkatnya, ibadah puasa juga telah menjadi kewajiban umat-umat terdahulu yang menerima wahyu. Pakar Tafsir Muhammad Quraish Shihab dalam karyanya Membumikan Alquran (2000) menjelaskan, dari segi ajaran agama, para ulama menyatakan bahwa semua agama samawi, sama dalam prinsip-prinsip pokok akidah, syariat, serta akhlaknya.

Ini berarti bahwa semua agama samawi mengajarkan keesaan Allah, kenabian, dan keniscayaan hari kemudian. Salat, puasa, zakat, dan berkunjung ke tempat tertentu sebagai pendekatan kepada Allah adalah prinsip-prinsip syariat yang dikenal dalam agama-agama samawi.

Tentu saja cara dan kaifiat-nya dapat berbeda, namun esensi dan tujuannya sama. Kita dapat mempertanyakan mengapa puasa menjadi kewajiban bagi umat Islam dan umat-umat terdahulu?

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x