WARTA PONTIANAK - Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat berkekuatan 5,9 magnitudo pada Minggu 25 Oktober 2020 sekitar pukul 07:56:45 Wib juga berdampak ke warga yang bermukim di Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasik Malaya.
Pusat gempa yang berlokasi di 8.22 LS, 107.87 BT atau 90 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 10 KM mengakibatkan, bangunan rumah milik Wardi (50), warga Bojongsari Rt 02 RW 11 Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerusakan cukup parah.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat (PR) dalam artikel berjudul Gempa 5,9 M di Pangandaran Akibatkan Rumah Rusak di Tasikmalaya, Keluarga Wardi Mengungsi pada Minggu 25 Oktober 2020. Karena khawatir terjadi gempa susulan dan bangunan rumah ambruk, maka Wardi dan keluarganya pun mengungsi dari rumah dan memilih untuk tinggal di saung beratap terpal.
Baca Juga: Baru Seminggu Menikah Pria Ini Tewas Gantung Diri, Gara-gara Cekcok dengan Istri
Berdasarkan penelusuran Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya setidaknya baru ada satu laporan kerusakan rumah warga akibat dampak gempa pada Minggu pagi tersebut.
"Berdasarkan informasi itu, kemudian relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Bojongsari Agus Saeful Anwar, menelusuri kerusakan yang dialami rumah Wardi yakni terjadinya retakan di beberapa titik rumah dan terkelupasnya dinding rumah. Dilaporkan satu rumah di Desa Bojongsari Kecamatan Culamega rusak. Ada retakan di beberapa titik rumah, serta dindingnya terkelupas," jelas Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya Jembar Adisetya.
Baca Juga: Danrem 121/ABW Harap Sinergitas TNI dan Polri Terjalin dengan Baik
Ia menambahkan, karena khawatir terjadinya gempa susulan yang mengakibatkan kerusakan lebih parah dan berujung pada adanya korban jiwa, pihaknya dan relawan Kampung Siaga Bencana meminta kepada penghuni rumah untuk sementara tidak menggunakan rumah.
"Karena melihat kerusakannya cukup parah, jadi kami menyarankan agar rumah dikosongkan terlebih dahulu," tambah Jembar.