Kompak dengan Habib Rizieq, Prabowo Minta Tokoh Pendukung yang Ditahan Dibebaskan Pemerintah

- 14 November 2020, 18:19 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, berbincang dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu/ Istimewa
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, berbincang dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu/ Istimewa /

WARTA PONTIANAK - Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) kini menimbulkan berbagai spekulasi soal kelanjutan hukumnya.

Melanjuti kepulangan Habib Rizieq Shihab, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto meminta agar pemerintah untuk membebaskan sejumlah tokoh yang ditahan karena kasus hukum.

Menurut Menteri Pertahanan tersebut, hal ini dikatakannya sebagai syarat rekonsiliasi usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.

Baca Juga: Buka Suara, Prabowo akhirnya Minta Pemerintah Bebaskan Tokoh yang Ditahan

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, yang dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui unggahan foto di akun Instagram @fraksipartaigerindra dan RRI pada Sabtu, 14 November 2020.

"Tak hanya pemulangan Rizieq Shihab, Prabowo juga meminta pemerintah membebaskan sejumlah tokoh pendukung yang ditangkap karena terjerat kasus hukum," kata Ahmad Muzani.

Baca Juga: Buka Suara, Prabowo akhirnya Minta Pemerintah Bebaskan Tokoh yang Ditahan

Sebagaimana diketahui, beberapa tokoh pendukung Prabowo saat Pilpres 2019 telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian atas berbagai kasus.

Beberapa tokoh tersebut antara lain Mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko, mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zen, mantan Kapolda Sofyan Jacob, Bachtiar Nasir yang ditetapkan sebagai pencucian uang dan Eggi Sudjana yang dijerat tersangka makar.

Baca Juga: Buntut Penghinaan Terhadap Habib Rizieq, Polisi jaga Rumah Nikita Mirzani

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab pun sempat mengaku siap jika harus melakukan rekonsiliasi dengan pemerintahan Joko Widodo.

Namun, sebelum melakukan rekonsiliasi, Habib Rizieq menginginkan ada ruang dialog antara ulama dengan pemerintah.

"Ada yang teriak rekonsiliasi-rekonsiliasi, mana bisa rekonsiliasi kalau pintu dialog tidak dibuka. Buka dulu dialog baru rekonsiliasi. Tidak ada rekonsiliasi tanpa buka dialog," kata Habib Rizieq sebagaimana artikel Pikiran-Rakyat.com berjudul Kompak dengan Habib Rizieq, Prabowo Subianto Minta Pemerintah Bebaskan Tokoh Pendukung yang Ditahan.

Menurutnya, dialog antara ulama dan pemerintah menjadi penting untuk menjernihkan banyak persoalan. Ruang dialog diharapkan dapat membuat kedua belah pihak duduk bersama menyampaikan pendapat masing-masing.

Baca Juga: Emha Ainun Nadjib : Rizieq Shihab Itu Syarif Bukan Habib

Lanjutnya, Habib Rizieq akan tetap membuka ruang dialog dengan pemerintah dengan satu syarat, yakni dengan setop kriminalisasi terhadap ulama maupun para aktivis.

"Masih banyak ulama-ulama kita yang menderita di penjara, bebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah sepuh, bebaskan Habib Bahar bin Smith yang dizalimi, bebaskan Doktor Syahganda Nainggolan, bebaskan Bapak Anton Permana, Bapak Jumhur Hidayat, bebaskan dulu mereka," ucapnya.

Baca Juga: Usai Hina Habib Rizieq, Tagar Nikita Mendadak Trending Topik Twitter

Tindakan Habib Rizieq tersebut dikatakan serupa dengan yang dilakukan oleh Prabowo Subianto dulu di tahun 2019.

Menanggapi tindakan yang dilakukan Habib Rizieq saat ini, Prabowo sendiri belum buka suara dan memberikan pernyataannya.***

Editor: Ocsya Ade CP

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah