WARTA PONTIANAK – Target partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2020 sebesar 77,5 persen bisa tercapai. Untuk itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) harus terus gencar menyampaikan pentingnya memilih dalam situasi Covid-19.
“Bukan hanya memilih pemimpin biasa, tetapi pemimpin luar biasa yang dapat mengelola pemerintahan, pembangunan, masyarakat, ekonomi dan sistem kehidupan kenegaraan di tengah Covid-19,” ungkap Direktur Jenderal Politik dan PUM Kemendagri, Bahtiar saat Rapat Koordinasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, yang dikutip Warta Pontianak dari situs resmi kemendagri.go.id, Rabu 18 November 2020.
Menurut Bahtiar, yang juga menjabat sebagai Pjs. Gubernur Kepulauan Riau, pemerintah juga terus mensosialisasikan Pilkada Sehat termasuk penerapan protokol kesehatan pada semua tahapan Pilkada.
Baca Juga: Kemendagri : Zona Merah di Daerah Pilkada Jumlahnya Turun
Mulai dari pendaftaran, pengambilan nomor urut, kampanye hingga saat pencoblosan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Sejumlah skenario yang telah disusun Pemerintah dan Penyelenggara Pilkada untuk meyakinkan masyarakat bahwa Pilkada merupakan pesta demokrasi dan bukan ajang penyebaran Covid-19.
“Makanya saya cetuskan sebuah gerakan bernama Gerakan Pilkada Sehat. Saat ini telah diadopsi Kemendagri untuk diterapkan di berbagai daerah yang menyelenggarakan Pilkada,” tuturnya.
Baca Juga: KPU Pastikan Pasien Covid-19 Bisa Ikut Memilih di Pilkada Serentak 2020
Bahtiar juga menepis opini negatif yang mengatakan Pilkada Tahun 2020 tidak bisa dilakukan dalam situasi pandemi. Untuk itu, Bahtiar meminta jajaran Kesbangpol agar menjelaskan kepada masyarakat langkah-langkah Pilkada sehat yang dapat diadopsi dan diterapkan di daerah masing-masing, sehingga Pilkada berjalan lancar dan penyebaran Covid dapat ditekan.