Politisi PDIP Kritiki Pernyataan Jusuf Kalla

- 22 November 2020, 23:00 WIB
Jusuf Kalla mendapat kritikan pedas dari politisi PDIP terkait pernyataanya soal kekosongan pemimpin.
Jusuf Kalla mendapat kritikan pedas dari politisi PDIP terkait pernyataanya soal kekosongan pemimpin. //Instagram.com/@jusufkalla /

WARTA PONTIANAK - Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko mengkritik pernyataan yang terlontar dari bibir Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla dalam Webinar yang tayang di kanal Youtube PKSTV mengeluarkan pernyataan terkait adanya dugaan kegagalan demokrasi.

Pernyataan Jusuf Kalla itu menyusul fenomena Habib Rizieq yang akhir-akhir ini menjadi sorotan.

Pasalnya, ratusan hingga ribuan orang rela berjejal demi mendukung Habib Rizieq, sementara DPR yang sejatinya menjadi wakil rakyat tak diperlakukan seperti itu.

"Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percayai DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercaya partai-partai khususnya partai Islam? Untuk mewakili masyarakat itu," kata Kalla.

Sebagaimana diberitakan ZonaJakarta.com dalam artikel "JK Soroti Kasus Rizieq Shihab, Budiman Sudjatmiko: Jangan Meludahi Tangan yang Memberimu Makan", menurut Kalla hal itu mungkin terjadi karena pemimpin-pemimpin tidak dapat mendengar aspirasi rakyat.

Ia menambahkan, fenomena tersebut mungkin terjadi karena adanya kekosongan pemimpin yang membuat masyarakat mencari figur lain yang bersedia menampung aspirasinya.

“Kenapa itu terjadi? Ini menurut saya, karena ada kekosongan pemimpin. Kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas,” jelas Jusuf Kalla.

“Begitu ada pemimpin yang karismatik, katankanlah atau ada yang berani memberikan alternatif maka orang mendukungnya,” sambungnya.

JK menganggap bila kasus Habib Rizieq ini merupakan bukti dari adanya permasalahan demokrasi Indonesia.

"Bahwa kita bicara tentang kegagalan demokrasi yang kita pimpin," ucap JK.

“Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa tidak percaya DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercayai partai-partai khususnya partai Islam untuk mewakili masyarakat itu, kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan, yang punya aspirasi,” ujar Jusuf Kalla.

Beberapa politisi pun merespon pernyataan Jusuf Kalla.

Baca Juga: Melalui Preventif Strike, Kapolda Metro Jaya Akan Tindak Tegas Pelanggar Prokes

Salah satunya mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean yang tak setuju bila menyebut situasi ini terjadi karena kekosongan kepemimpinan.

"Yang terhormat @Pak_JK, ini bukan karena kekosongan kepemimpinan. Justru TNI POLRI itu bergerak karena ada yang kepimpinan," cuit akun twitter @FerdinandHaean3.

Ia menambahkan bila ada kelompok kecil masyarakat telah menjual agama dan harus ditindak.

"Dan suara-suara sumbang itu bukan aspirasi, tapi mereka sekelompok kecil masyarakat yang tak mengakui pemerintah dan merasa berhak atas negeri ini dengan menjual Agama, mereka harus ditindak..!," sambungnya.

Tak jauh berbeda dari Ferdinand Hutahaean, Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko ikut memberikan komentar pedas terhadap JK.

Ia bahkan menyinggung bila demokrasi yang telah diperjuangkan selama inilah yang membuat Jusuf Kalla 2 kali menduduki kursi Wapres.

"Saat generasi kami memperjuangkan demokrasi, kami tak berandai-andai kesempurnaan tapi terus memperbaiki. Bahkan bisa mengantar bapak 2 kali jadi Wapres.

Baca Juga: Pemuda Lamongan Bawa Kabur Emas Seberat 45 Gram Milik Istri Sirinya

"Jika ukuran baiknya demokrasi itu dengan mendukung orang-orang kesayangan pak JK yang tak cakap, kami BUKAN demokrat yang "baik"," tulis akun twitter @budimandjatmiko, Minggu 22 November 2020.

"Pak JK atau siapapun jangan mengeluhkan ikhtiar baik dari masa lalu yang menghasilkan manfaat pada kalian di masa kini.

"Terlebih lagi mengangkangi masa depan dengan meludahi ikhtiar baik masa lalu.

"Jangan meludahi tangan yang memberimu makan, meskipun ia tangan berkusta," cuit Budiman Sudjatmiko. ***(Hani Affifah/ZonaJakarta.com)

Editor: Suryadi

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah