"Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode penderitaan yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00:30 pada 25 November 2020," kata laporan itu.
Maradona, yang menjadi kapten tim pemenang Piala Dunia 1986, secara luas dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa.
Yang paling dikenang dalam perjalanan karir sepak bola Maradona adalah ketika ia melakukan gol tangan tuhan saat membela Argentina.
Setelah kematiannya, ada tiga hari berkabung nasional di Argentina.
Presiden Argentina Alberto Fernandez, mengatakan bahwa Maradona rakyat Argentina sangat bahagia.
"Membuat kami sangat bahagia," ujarnya.
Diketahui, Maradona menjalani operasi hematoma subdural dalam beberapa minggu menjelang kematiannya, dan kemudian ia meninggal karena serangan jantung.
Hematoma subdural adalah kondisi serius di mana gumpalan darah berkembang di antara tengkorak dan permukaan otak. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh cedera kepala.***